Militer Rusia vs Dunia, Setelah Kapal Perang NATO kepung Moskow, Kini AS Bergegas Kirim Rudal Penghancur Untuk Hadapi Vladimir Putin, Perang Semakin Dekat?

"Ketekunan Amerika Serikat dalam upayanya untuk menciptakan prasyarat bagi kemunculan krisis rudal baru di Eropa dapat menyebabkan kebingungan yang mendalam," imbuh dia.

Baca Juga: Uji Nyali Ganggu Angkatan Laut Rusia, Armada Gabungan NATO Masuki Laut Hitam

Menurut Zakharova, apa yang dilakukan oleh AS tersebut justru tidak memperkuat posisi negara tersebut bersama sekutunya.

"Satu-satunya hal yang berhasil dihalangi Washington dengan metode semacam itu berkaitan dengan upaya lemah orang Eropa untuk menunjukkan kemerdekaan, dan mencoba membangun hubungan konstruktif dengan Rusia dalam bidang keamanan dan stabilitas," katanya.

"Secara keseluruhan, inilah tujuan yang dikejar Washington sekarang," sebut Zakharova.

Dia menegaskan, penyebaran rudal jarak menengah dan pendek yang sebelumnya dilarang oleh Perjanjian INF akan menjadi langkah yang sangat berisiko dan tidak stabil.

Baca Juga: Rogoh Kocek Rp 2,4 Miliar hanya untuk Sebuah Mobil, Pria Ini Justru Bakar Kendaraan Mewahnya, Ngaku Jengkel Gegara Mobilnya Sering Bolak-balik Masuk Bengkel

Oleh karena itu, beberapa waktu lalu Rusia langsung mengambil sikap mengenai perjanjian yang cukup beresiko tersebut.

Bahkan langkah yang diambil Rusia cukup berani dengan alasan untuk menjaga keamanan.

"Inilah mengapa Rusia mendeklarasikan moratorium sepihak untuk penggunaan senjata semacam itu di kawasan di mana sistem serupa buatan AS tidak akan ada. Komitmen kami tetap berlaku sepenuhnya," ujar dia.

Baca Juga: Dikira Sakit Usus Buntu, Gadis 14 Tahun Ternyata Habis Melahirkan Diam-diam, di Rumah Sakit Baru Ngaku Sembunyikan Bayinya di Dalam Freezer

Dengan apa yang terjadi meski masih dalam masa pandemi seperti sekarang ini, publik dunia seperti dihadapkan dengan dua pilihan yang tak pasti.