Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sampai Abaikan Aturan 30 Tahun Deklasifikasi Dokumen, Inilah Balibo Five, Kasus Pembantaian 5 Jurnalis di Timor Leste yang Terus Hantui Australia

Khaerunisa - Senin, 26 Oktober 2020 | 07:35
(ilustrasi) Balibo Five, Pembantaian 5 Jurnalis di Timor Leste yang Terus Hantui Australia, Faktanya Disembunyikan Mati-matian
Kolase/Sydney Morning Herald (SMH), Tribunnews

(ilustrasi) Balibo Five, Pembantaian 5 Jurnalis di Timor Leste yang Terus Hantui Australia, Faktanya Disembunyikan Mati-matian

Sosok.ID - Periode invasi Timor Leste oleh Indonesia rupanya bukan hanya memakan korban penduduk Timor Leste, namun juga para jurnalis dari Australia.

Sebuah peristiwa pembantaian terhadap lima orang jurnalis Australia terjadi pada masa tersebut.

Bahkan, kasus pembunuhan jurnalis yang dijuluki sebagai 'Babilo Five' itu belum diselesaikan hingga sekarang.

Hanya meninggalkan misteri dan hutang penegakan keadilan bagi para korbannya.

Baca Juga: Susah Payah Bangun Ekonominya selama Dua Dekade Merdeka, Jejak 'Bumi Hangus' Milisi Pro-Jakarta yang 'Dibekingi' Militer Indonesia Bikin Uang Minyak Timor Leste Terus Menguap Tak Berjejak

Rahasia kekejaman pembantaian tersebut menghantui Australia, seperti yang diungkapkan Susan Connelly, penyelenggara Forum Keadilan Laut Timor, dalam artikel berjudul 'Empat puluh lima tahun kemudian, rahasia kekejaman Balibo menghantui Australia' di The Sydney Morning Herald.

Melansir smh.com.au (16/10/2020), Empat puluh lima tahun yang lalu, pada 16 Oktober 1975, lima jurnalis yang berbasis di Australia dekat kota Balibo melaporkan invasi Indonesia yang akan datang ke Timor Portugis.

Mereka adalah Gary Cunningham, Brian Peters, Malcolm Rennie, Greg Shackleton dan Tony Stewart.

Militer Indonesia, khususnya Yunus Yosfiah dan Cristoforo da Silva, membunuh para pemuda ini untuk mencegah mereka menyebarkan informasi tentang invasi tersebut.

HALAMAN SELANJUTNYA>>>

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x