Sosok.ID -Partai politik telah menolak keputusan pemerintah Sudan untuk normalisasi hubungan dengan Israel.
Dilansir dari Al Jazeera, lusinan warga Sudan berdemo di ibukota Khartoum Jumat kemarin.
Demo tersebut dilakukan setelah adanya pernyataan dari Israel, Sudan dan AS mengatakan kedua negara setuju untuk mengakhiri "hubungan perang antara dua negara."
Pernyataan itu dengan segera ditolak oleh Partai Kongres Populer Sudan.
Partai Kongres Populer merupakan partai mayoritas terbesar kedua dalam koalisi politik Pasukan Kebebasan dan Perubahan (FFC).
Mereka mengatakan warga Sudan tidak wajib untuk menerima kerjasama normalisasi tersebut.
"Mengapa kami harus sepakat dengan normalisasi, saat warga kami sendiri tidak diikutsertakan dan dipinggirkan begitu saja dari perjanjian rahasia tersebut," papar partai tersebut.
"Warga kami akan tetap ikuti posisi bersejarah dan bekerja keras menahan normalisasi.