Follow Us

Gelontorkan Rp 26,4 Triliun untuk Borong Senjata dari AS, Taiwan Tegaskan Tak Punya Niat Saingi Kekuatan Militer China

Dwi Nur Mashitoh - Sabtu, 24 Oktober 2020 | 08:13
Taiwan borong alutsista dari Amerika.
Navy Times

Taiwan borong alutsista dari Amerika.

Berbicara kepada wartawan, Yen berterima kasih kepada Amerika Serikat dan mengatakan penjualan itu untuk membantu Taiwan meningkatkan kemampuan pertahanan militer mereka dalam menghadapi "ancaman musuh dan situasi baru".

"Ini termasuk kemampuan tempur yang kredibel dan kemampuan peperangan asimetris untuk memperkuat tekad kami untuk mempertahankan diri," tambahnya.

Selanjutnya, Yen mengungkapkan bahwa kerja sama persenjataan itu menunjukkan betapa pentingnya AS terhadap keamanan di Indo Pasifik dan Selat Taiwan.

Baca Juga: Tiongkok Ancam Bakal Beri Balasan Sengit Bila AS Benar-benar Kirim Drone MQ-9 Reaper ke Pulau Buatannya di Laut China Selatan

"Kami akan terus mengkonsolidasikan kemitraan keamanan kami dengan Amerika Serikat,” tandasnya.

China kemungkinan akan mengutuk transaksi senjata baru itu, seperti yang selalu terjadi, tetapi Yen menekankan bahwa langkah mereka bukanlah untuk mencari konfrontasi.

"Kami tidak akan terlibat dalam perlombaan senjata dengan Komunis China.

"Kami akan mengedepankan persyaratan dan membangun sepenuhnya sesuai dengan konsep strategis pencegahan berat, mempertahankan posisi dan kebutuhan pertahanan kami," terangnya.

Baca Juga: Seolah Tak Puas Merusuhi Perairan Negara-negara di Sekitar Laut China Selatan, Tiongkok Kini Buat Amerika Selatan Panas Usai 300 Kapalnya Serbu Perairan Pasifik

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen telah menjadikan modernisasi pertahanan militer sebagai prioritas dalam menghadapi ancaman China yang meningkat, terutama kemampuan "perang asimetris", misalnya dengan ranjau pintar dan rudal portabel.

Washington, seperti kebanyakan negara tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taipei.

Namun, merupakan pendukung global terkuatnya dalam mendorong Taiwan untuk memodernisasi kekuatan militernya, agar sulit diserang China.

Source : Kompas.com

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Baca Lainnya

Latest