Follow Us

Selama 20 Tahun Dilarang Injakkan Kaki di Amerika, Prabowo Kini Dipepet Negeri Paman Sam Usai Boikot Indiviunya Dicabut, Rupanya Ini Tujuan AS

Dwi Nur Mashitoh - Kamis, 15 Oktober 2020 | 08:13
Prabowo didekati Amerika setelah diboikot selama 20 tahun oleh negara itu.
Instagram/@prabowo

Prabowo didekati Amerika setelah diboikot selama 20 tahun oleh negara itu.

Pencabutan sanksi terhadap Prabowo dianggap sebagai upaya Amerika untuk menangani militer berpengaruh dan pertumbuhan ekonomi China di wilayah tersebut.

Ronodipuro, juru bicara Prabowo, mengatakan Menteri Pertahanan Indonesia akan "membahas masalah militer dan kerja sama antara kedua negara", dalam pertemuan dengan Mark Esper.

Baca Juga: Tiba-tiba Muncul Rasa Kesal, Pria Pengangguran Ini Hina Prabowo, Polri dan Samakan TNI dengan Kera, Nasibnya Kini Berakhir di Kantor Polisi dan Terancam Bui

"AS selalu memainkan peran penting dalam memperoleh dan meningkatkan persenjataan pertahanan strategis Indonesia. Dalam kondisi saat ini, hubungan kedua negara akan terus ditingkatkan, " ujar Ronodipuro.

Tidak jelas apakah kunjungan Prabowo ke AS akan dilakukan sebelum atau sesudah pemilihan presiden.

"Menghapus sanksi saat ini memang aneh, tapi tetap saja kabar baik bagi Pak Prabowo. Pencabutan sanksi AS terlihat jelas untuk kepentingan hubungan bilateral dalam konteks pengaruh China yang semakin meningkat di kawasan," kata Zachary Abuza, profesor di National War College (AS).

Tidak ada negara yang ingin memilih sisi antara China atau AS saat ini.

Baca Juga: Tak Banyak Bersuara Sampai Disebut Lembek, Ternyata Diam-diam Prabowo Sudah Siapkan Cara Jitu untuk Hadapi Kapal-kapal China Tanpa Terjunkan Tentara di Natuna

Bahkan di tengah kekhawatiran tentang agresi China di Laut China Selatan, negara-negara di kawasan itu menjaga hubungan netral antara AS dan Beijing.

"China berperan penting dalam membantu Indonesia memulihkan ekonominya di tengah wabah Covid-19," kata Abuza.

"AS tidak ingin Indonesia melangkah terlalu jauh ke China," kata Alex Arifianto analis di Nanyang Technological University.

Pemerintahan Trump dikatakan belum berinteraksi dengan sekutu di Asia Tenggara seperti halnya di bawah mantan Presiden Obama.

Source : Intisari Online

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest