Follow Us

Hanya Masalah Waktu, Perang Armenia-Azerbaijan Akan Melibatkan Turki, Prancis dan Rusia

Seto Ajinugroho - Jumat, 09 Oktober 2020 | 07:13
Hanya Masalah Waktu, Perang Armenia-Azerbaijan Akan Melibatkan Turki, Prancis dan Rusia
Sputniknews

Hanya Masalah Waktu, Perang Armenia-Azerbaijan Akan Melibatkan Turki, Prancis dan Rusia

Para pemimpin Azeri dan Armenia juga berselisih tentang persyaratan untuk menghentikan pertempuran yang dimulai pada 27 September.

Lebih dari 360 orang tewas, termasuk 320 personel militer dan 19 warga sipil di Nagorno-Karabakh, dan 28 warga sipil Azeri. Itu adalah bentrokan paling mematikan sejak perang 1991-94 di Nagorno-Karabakh yang menewaskan sekitar 30.000 orang.

Azerbaijan mengatakan kota-kota Azeri di luar zona konflik juga telah diserang. Hal ini menyebabkan pertempuran semakin dekat ke wilayah di mana jaringan pipa yang menyalurkan gas dan minyak Azeri ke Eropa, dan mendorong perusahaan minyak Inggris BP untuk melihat pengetatan keamanan di fasilitasnya di Azerbaijan.

Baca Juga: Hasil Peras Keringat Sebagai Buruh Batu Bata Cuma Rp 30.000, Keluarga Ini Terpaksa Tinggal di Rumah yang Nyaris Roboh Selama 7 Tahun: Kalau Malam Kami Tidur di Dapur

"Kita harus memperhatikan bahwa perang antara Armenia dan Azerbaijan tidak menjadi perang regional," kata Presiden Iran Hassan Rouhani dalam sambutan yang disiarkan televisi.

Iran, yang berbatasan dengan Armenia dan Azerbaijan, telah berbicara dengan kedua bekas republik Soviet karena kekhawatiran meningkat bahwa Turki, sekutu dekat Azerbaijan, dan Rusia, yang memiliki pakta pertahanan dengan Armenia, dapat terseret ke dalam konflik.

Persyaratan gencatan senjata

Prancis, Amerika Serikat, dan Rusia adalah ketua bersama dari Kelompok Minsk Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) yang menengahi Nagorno-Karabakh.

Turki menuduh kelompok itu mengabaikan konflik dan mengatakan tidak boleh terlibat dalam mediasi.

Le Drian membalas serangan Turki, mengulangi tuduhan - yang dibantah oleh Ankara - bahwa mereka terlibat secara militer dan mengatakan ini memicu "internasionalisasi" konflik.

Presiden Azeri Ilham Aliyev mengatakan negaranya akan mengadakan pembicaraan dengan Armenia hanya setelah fase akut konflik militer berakhir, dan menginginkan Turki terlibat dalam mediasi.

Baca Juga: Dulu Sepelekan, Trump Merasa 'Luar Biasa' Setelah Tubuhnya Sendiri Terinfeksi Corona, Masih Salahkan China

Dia juga ingin Armenia menetapkan jadwal penarikan pasukannya dari Nagorno-Karabakh dan wilayah Azeri sekitarnya.

Source : kontan

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest