Follow Us

Kamboja Melawan, Gertak Bukan China Saja yang Boleh Singgah di Pangkalan Militer AL Miliknya: Semua Negara Kami Sambut!

Rifka Amalia - Kamis, 08 Oktober 2020 | 19:50
Marinir AS dan pelaut Angkatan Laut Kamboja (RCN) berpartisipasi dalam latihan bersama pada November 2016.
Flickr/Official U.S. Navy Page

Marinir AS dan pelaut Angkatan Laut Kamboja (RCN) berpartisipasi dalam latihan bersama pada November 2016.

“Kami kecewa karena otoritas militer Kamboja memilih untuk menghancurkan fasilitas keamanan maritim yang baru berusia tujuh tahun dan merupakan tanda hubungan AS-Kamboja,” kata Chad Roedemeier, Petugas Informasi di Kedutaan Besar AS di Kamboja di Phnom Penh.

Baca Juga: Video Donald Trump Nampak Kesulitan Bernapas Hebohkan Jagad Maya, Putri Seorang Penasihat Presiden AS Koar-koar Beberkan Kondisi Kesehatan Trump: Keadaannya 'Tidak Lebih Baik'

“Kehadiran militer seperti itu akan berdampak negatif pada hubungan bilateral AS-Kamboja dan mengganggu serta mengganggu kestabilan kawasan Indo-Pasifik.”

Pemerintah Kamboja telah berulang kali membantah laporan tentang perjanjian rahasia yang memberi China akses ke Pangkalan Angkatan Laut Ream.

Minggu ini, pemerintah merilis kutipan terjemahan dari pidato yang diberikan oleh Perdana Menteri Hun Sen pada bulan Juni.

Di mana ia menegaskan kembali penolakan tersebut, dengan mengatakan bahwa "segala sesuatu di Kamboja harus dilaporkan kepada Perdana Menteri" dan bertanya, "Mengapa demikian? iseng melukis Kamboja hitam?”

Baca Juga: Tak Puas Provokasi Klaim Sepihak Laut China Selatan, China Kirim 12 Jet Tempur ke Selat Taiwan, Video Propaganda Terus Dirilis, Analis: Pemboman akan Lebih Banyak!

Dalam pidatonya, Hun Sen mengatakan bahwa Kamboja membutuhkan galangan kapal sendiri karena kapal penangkap ikan yang berkarat dikirim ke Thailand untuk diperbaiki, sementara kapal tempur dikirim ke Vietnam dan terkadang Malaysia untuk diperbaiki.

Tentu saja orang Kamboja bisa melakukan apa saja dengan pelabuhan mereka. Itu adalah negara mereka dan pangkalan militer asing, seperti yang dicatat Hun Sen, tidak diizinkan berdasarkan konstitusi negara.

Sebaliknya, pemimpin Kamboja itu mengatakan fasilitas pelabuhan baru akan didanai oleh China, tetapi pendanaan dari negara lain juga diterima.

Baca Juga: Siap Gempur China, Amerika-Jepang Rapatkan Barisan Persiapkan Perang Besar

Yang penting, Hun Sen mengatakan galangan kapal juga akan terbuka untuk semua, menambahkan: "Jika satu kapal angkatan laut asing dapat melakukan kunjungan pelabuhan di sini, maka kapal dari negara lain dapat melakukan hal yang sama."

Source : the diplomat

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest