Kemudian menjadi anak anjing terbaru yang hidup berkat kloning oleh China.
Prosesnya melibatkan pengambilan sampel kulit dari Anjing dewasa dan kloning melalui sel.
Wang Yinqin, pemilik anjing tersebut mengatakan bahwa anjing tersebut sangat mirip dengan ayahnya yang dijadikan sampel kloning.
Baca Juga: Siap Gempur China, Amerika-Jepang Rapatkan Barisan Persiapkan Perang Besar
Anjing kloning pertama ini dibuat tahun 2017 oleh praktik kontroversial dan membuat langkah baru sejak saat itu.
Teknologi ini terus berkembang, ahli China mengklaim telah menciptakan 20 anjing replika berbeda di laboratorium.
Para peneliti mengatakan, bahwa kloning itu menghasilkan hewan dengan DNA yang sama persis, tetapi hewan itu belum tentu memiliki tempramen yang sama.
Ini tergantung pada bagaimana hewan tersebut dibesarkan nantinya.
Sementara itu berlanjut pada level selanjutnya, peneliti berencana untuk menciptakan manusia melalui teknik ini.
Menurut peneliti, hal itu memungkinkan orang tua untuk memilih ciri-ciri anak potensial mereka kelak.
Namun, hal itu dengan cepat ditentang oleh Ronald Green, ahli bioetika di Darmouth, yang pernah memperingatkan, "Jika hal itu membuka jalan untuk menciptakan manusia melalui kloning, mungkin banyak orang tidak akan menyetujuinya."