Sebab, sebelum terjaring razia, sang putri izin kepadanya untuk membuat konten YouTube.
"Sumpah dia bilangnya mau buat konten YouTube sama temen-temennya.
"Saya enggak tau kalau dia jual diri," kata STN di Kantor Satpol PP Kota Tangerang, seperti dikutip Sosok.ID dari Warta Kota.
STN merasa kecewa karena ternyata sang putri yang dikira baik-baik saja justru menjajakan tubuhnya.
Sementara itu, dilansir Sosok.ID dari Tribun Jakarta, tujuh dari sebelas wanita yang terjaring razia adalah anak di bawah umur.
Kebanyakan dari mereka mencari pria hidung belang dengan menggunakan aplikasi MiChat.
Awalnya tujuh gadis belia itu tak mengenal satu sama lain.
Namun, mereka mulai mengenal satu sama lain karena menginap di hotel yang sama.
Sejak saat itu lah, mereka membuat semacam komunitas dan iuran untuk menyewa tiga kamar sekaligus demi memuluskan aksinya.
Dua kamar mereka pakai untuk melayani tamu, sementara satunya dipakai untuk berkumpul.