Sosok.ID - Kalau sudah menikah, namanya urusan ranjang sudah jadi kebutuhan manusiawi paling dasar pasangan suami istri.
Rutin berhubungan badan juga menjadi patokan keharmonisan rumah tangga pasangan suami istri.
Namun apa jadinya bila urusan ranjang amburadul gara-gara sang suami terlalu getol mengejar mimpi jadi PNS?
Salah salah, urusan ranjang yang amburadul bisa membuat sebuah rumah tangga berada di ujung tanduk.
Seperti yang terjadi pada pasangan suami istri ini.
Kedengarannya aneh, tapi rumah tangga pasangan suami istri ini kandas lantaran ujian PNS.
Ya, sang suami yang bermimpi menjadi seorang PNS tentu saja tak melewatkan kesempatan ini.
Tanpa ia sadari, demi mewujudkan mimpinya sebagai seorang PNS, sang suami tak tahu bahwa ia telah menyakiti istrinya.
Bukan hanya menyakiti sang istri, pria ini juga tidak tahu bahwa obsesinya pada ujian PNS telah membuat rumah tangganya amburadul.
Dilansir Sosok.ID dari Kompas.com dan Oddity Central, Jumat (2/10/2020) kasus perceraian ini terjadi pada pasangan suami istri di Bhopal, India.
Saking anehnya, kasus perceraian pasangan suami istri ini sampai menyita perhatian media setempat.
Kasus perceraian berawal ketika sang suami mulai mempersiapkan dirinya untuk mengikuti ujian sebagai pegawai negeri sipil.
Ujian masuk sebagai PNS di Komisi Layanan Publik Gabungan (UPSC) yang cukup sulit membuat sang suami mati-matian belajar.
Hampir setiap hari sang istri melihat suaminya sibuk belajar nyaris tanpa istirahat.
Lantaran begitu getol belajar, sang suami perlahan-lahan mulai mengabaikannya.
Mengutip Oddity Central, sang istri mengungkap bahwa suaminya tak lagi mengajaknya jalan-jalan ke luar.
Jangankan jalan-jalan keluar, sekedar berbicara dengannya saja di rumah nyaris tak pernah.
Puncaknya, ketika kesibukan sang suami belajar ikut merusak kehidupan ranjang mereka.
Tak tahan terus menerus diabaikan oleh sang suami, wanita yang tak disebutkan namanya ini pun meminta cerai.
Namun sayang, permintaannya bercerai ini tak diluluskan begitu saja oleh hakim setempat.
Dalam sidang dengar pendapat, sang suami mengaku bahwa ia mengetahui dengan sadar keluhan sang istri.
Tetapi lantaran menjadi pegawai negeri adalah impiannya sejak kecil, sang suami mengaku mencurahkan seluruh waktu dan perhatiannya untuk belajar.
Ia sendiri tidak sadar bahwa obsesinya ini justru menyakiti sang istri dan membuat rumah tangga mereka di ujung tanduk.
Di saat bersamaan sang pria yang tak disebut namanya ini tak ingin memperkeruh keadaan dengan obsesinya.
Setelah mendengarkan keluhan sang istri, pria ini pun pasrah bila pasangannya memutuskan untuk bercerai.
Namun hakim tetap tidak meluluskan permintaan keduanya untuk cerai.
Hakim justru menyarankan pasangan suami istri tersebut mengambil jeda guna mempertimbangkan kembali keputusan cerai mereka.
Tidak diketahui apakah pasangan itu benar-benar bertemu dan saling berkomunukasi sehingga jalan perceraian tidak terjadi.
(*)