Sebab atasannya yang berpikiran enggan menang mutlak melawan kotak kosong justru kalah melawan dirinya dalam kontestasi politik di salah satu wilayah di Rusia tersebut.
Yang mencengangkan wanita profesi sebagai tukang sampah itu mendapat suara dua kali lebih banyak dari atasannya.
Padahal sang atasan merupakan mantan pemimpin dewan desa di wilayah tersebut.
Marina pun mengaku terkejut dengan hasil pemilihan umum tersebut.
Ia pun kini memutuskan untuk mengambil peran yang berbeda 180 derajat tersebut.
Kini ia akan meninggalkan profesi lamanya sebagai tukang bersih-bersih dan mulai profesi baru sebagai seorang pejabat.
Padahal sebenarnya Marina tak pernah punya niat untuk ikut pemilu kepala daerah di kawasan berpemukiman 400 jiwa tersebut.
Tukang bersih-bersih itu dimajukan oleh bosnya yang berafiliasi dengan partai Presiden Vladimir Putin, Rusia Bersatu.
Beberapa orang yakin, kemenangan Marina terjadi karena partai-nya Putin sangat tidak populer di kawasan tersebut.
Sebagian lainnya mengatakan, pengabaian pemerintah terhadap daerah pedesaan menimbulkan ketidakpercayaan penduduk desa terhadap pemerintah pusat.