Sosok.ID - Misteri penyebab kematian anggota Polri Briptu Andry Budi Wibowo (29) perlahan mulai terungkap.
Sebelumnya, ia ditemukan bersimbah darah di Jalan Sapi Perah, Kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (17/9/2020).
Awalnya anggota desersi yang tengah dalam proses sidang di Propam Mabes Polri itu dikira menjadi korban begal.
Dilansir Sosok.ID dari Warta Kota, dugaan itu berawal dari laporan warga yang tak sengaja melihat korban saat melintasi Jalan Sapi.
Ia kemudian melaporkan adanya korban pembacokan ke Kelurahan Pondok Ranggon, pada Kamis sekitar pukul 05.00 WIB.
Kala itu polisi masih belum bisa memastikan penyebab kematian Briptu Andry.
Namun, setelah dilakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan indikasi bahwa Briptu Andry meninggal karena kecelakaan.
Dilansir Sosok.ID dari Kompas.com, Briptu Andry diduga tewas karena tabrak lari.
Seorang anggota TNI juga telah diamankan oleh Polda Metro Jaya bersama Pomdam Jaya terkait dengan kasus tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, Jumat (18/9/2020).
"Ada indikasi korban anggota Polri adalah tabrak lari.
"Kemudian dilakukan penyelidikan, diamankan seseorang memang anggota TNI," terangnya, seperti dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.
Oknum anggota TNI itu, kata Yusri, kini telah diserahkan ke Pomdam Jaya untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Satu orang, kita amankan kemarin. Sekarang kita serahkan ke Pomdam Jaya untuk dilakukan penyelidikan dan penyidikan," kata Yusri.
Terkait identitas oknum TNI tersebut, Yusri enggan memeberkan lebih rinci.
Dia hanya mengatakan bahwa oknum TNI itu diamankan setelah polisi melacak nomor plat kendaraan yang ada di TKP.
"Pada saat itu memang ada plat nomor di TKP. Indikasi arahnya ke sana," katanya.
Sebelumnya, saat olah TKP pada Kamis sore, terlihat adanya Polisi Militer juga terlibat di dalamnya.
Namun Wakapolres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Polisi Stefanus Tamuntuan yang ikut andil dalam proses olah TKP enggan mengatakan alasan kehadiran Polisi Militer tersebut.
Adapun, keluarga Briptu Andry juga menyangkal bahwa ia menjadi korban begal.
Sebab, tidak ada asatu pun barang milik Briptu yang hilang.
"Bukan korban begal. Masih ada dompet, HP, dan motornya ditemukan sekitar beberapa meter dari lokasi kejadian," kata kerabat korban, Mega Putri Maharani (21) kepada Kompas.com.
(*)