"Mistik yang mengelilinginya meliputi organisasi, mobilisasi, dan motivasi orang-orang. Kekerasan juga diperlukan tapi bukan itu tujuannya," ujarnya dikutip dari Daily Beast edisi 18 November 2017.
Tujuan dari strategi ini adalah untuk merebut kekuasaan dengan melumpuhkan masyarakat dengan cara-cara khusus yaitu pembunuhan, propaganda, dan perang gerilya yang dipadukan operasi militer konvensional.
Merekrut petani
Dirangkum dari BBC, Vietnam menggunakan taktik berakronim PEG (Peasants, Enemy, Guerilla) untuk melawan AS.
Peasants (petani) "direkrut" tentara Vietcong setelah berperilaku baik ke mereka, terkadang sampai membantunya di sawah.
Sebab, para Vietcong butuh makanan, perlindungan, dan tempat sembunyi dari para petani.
Vietcong sendiri adalah akronim dari Vietnam Cong-san atau komunis Vietnam, istilah yang dipakai AS untuk Front Pembebasan Nasional (NLF) yang dibentuk dengan dukungan Vietnam Utara.
Enemy (musuh) adalah cara Vietcong mendoktrinasi para petani bahwa sawah mereka akan direbut lagi oleh AS dan Vietnam Selatan.
Para petani ditanamkan pemahaman bahwa orang Amerika adalah penjajah seperti orang Perancis, tetapi dengan lebih banyak uang dan senjata yang lebih bagus.
Orang-orang AS berada di sana untuk merampok tanah dan kebebasan orang-orang Vietnam.