Ia mengatakan bahwa Taiwan adalah keramat dan bagian yang tak bisa dipisahkan dari China.
"Kegiatan pelatihan tempur oleh Tentara Pembebasan Rakyat adalah tindakan yang diperlukan yang ditujukan pada situasi keamanan saat ini di Selat Taiwan dan untuk menjaga kedaulatan nasional," kata Ma dalam konferensi pers.
Tak hanya itu saja, Ma juga mengungkap China kini tengah memerangi kekuatan yang menyokong Taiwan.
Kekuatan yang dimaksud tersebut adalah Amerika Serikat (AS) yang diungkapnya menjadi provokator perang saudara tersebut.
"Mereka terus memprovokasi dan menjadi pembuat ancaman dan pembuat masalah," kata Ma.
Melansir dari Reuters, Taiwan pun tak tinggal diam atas tindakan militerisasi yang dilakukan lawannya di wilayah mereka.
Beberapa waktu lalu, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen juga telah memperingatkan adanya risiko konflik yang tidak disengaja karena meningkatnya aktivitas militer.
Dia mengatakan pulau itu sudah menjadi negara merdeka bernama Republik China, nama resmi Taiwan.
Di sisi lain, Pentagon juga menyatakan keprihatinannya tentang latihan China pekan lalu.
AS juga telah melakukan aktivitas militernya di dekat Taiwan, termasuk pelayaran kapal perang reguler melalui Selat Taiwan.