Kehidupan pahit itupun harus dijalankan Pinkan selepas namanya meredup di panggung hiburan tanah air.
"Jual pisang dari warung ke warung, aku naik motor pakai helm sama anak aku, biar orang enggak tahu aku Pinkan Mambo," kata Pinkan melanjutkan.
Selain itu pada awal masa sulit keluarga kecilnya itu, sang suami juga sedang merintis bisnis dengan pendapatan yang tak seberapa.
Pinkan mengumpulkan keuntungannya dalam sehari hingga sekitar Rp 10.000 dan mengajak anaknya minimarket untuk membeli makanan.
"Oke kita beli beras satu liter atau setengah liter aja, terus anak-anak juga butuh vitamin. Tahu enggak kita beli apa? Bukan buah, kita beli sirup supaya anak-anak ada gizinya," ucap Pinkan Mambo.
Selain kesulitan dalam hal menghidupi anak-anaknya, Pinkan harus melunasi utang sebesar Rp 100 juta lebih.
"Jangankan Rp 100 juta, Rp 100.000 aja gue enggak punya. Jadi, gue enggak tahu harus cari Rp 20.000 itu dari mana," kata Pingkan Mambo.
Bahkan penagih utang meminta Pinkan untuk mengangsur utang tersebut setiap minggunya sebesar Rp 20 juta.
"Kalau debt kolektor bilang lu mesti bayar Rp 20 juta minggu ini, besok Rp 20 juta, Rp 20 juta ya gue enggak tahu cari uang Rp 5.000 perak itu dari mana," ucapnya.
Pinkan Mambo mengatakan sejak kecil sudah terbiasa mencari duit dengan menjadi penyanyi, sehingga ia tidak mengerti cara berjualan atau mencari uang dengan cara selain menyanyi.