Menurutnya, pernyataan itu merupakan pengalaman dan pandangan pribadi untuk berjuang menjadi pemimpin yang tegak lurus.
“Itu murni pandangan pribadi saya, orang boleh menyetujui dan boleh mengkritisi,” tutur dia.
Respon keras partai politik
Pernyataan Faida mendapatkan respons keras dari partai politik di Jember.
Sebab, Faida diusung sejumlah partai politik saat maju di Pilkada 2015.
Baca Juga: Suka Duka Pengantar Jenazah Covid-19, Harus Rahasiakan Pekerjaan dari Keluarga
Faida yang saat itu didampingi Abdul Muqit Arief diusung PDI-Perjuangan, Nasdem, dan Hanura.
“Tahun 2015 lalu, Faida datang ke kantor untuk mendaftar sebagai calon bupati,” kata Tabroni, mantan Ketua DPC PDI Perjuangan yang mengusung Faida-Muqiet pada Pilkada 2015, di DPC PDI-P Jember, Minggu malam.
Saat itu, PDI-P menerima pendaftaran Faida yang berpasangan dengan Muqit.
Ia mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di DPD PDI-P Jawa Timur dan DPP PDI-P.
“Dalam proses tersebut tidak ada uang satu rupiah pun yang dikeluarkan Faida agar rekomendasi turun pada dia,” tegas Tabroni.