"Ini akan membuka jalan bagi negara lain untuk menormalkan hubungan mereka dengan Israel," lanjut Netanyahu yang menjabat PM di Israel sejak 2009.
Kantor PM Israel pekan lalu mengatakan, Penasihat Keamanan Nasional Meir Ben Shabbat akan memimpin delegasi Israel.
Pembicaraan di Abu Dhabi akan mencari cara untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, termasuk penerbangan, pariwisata, perdagangan, kesehatan, energi, dan keamanan, menurut keterangan kantor PM Israel.
Sejak perjanjian damai antara UEA dan Israel diteken, sering ada panggilan telepon bilateral antara para menteri kedua negara dan penandatanganan kontrak komersial.
Pada Sabtu (29/8/2020) contohnya, Emirates mencabut undang-undang tahun 1972 yang memboikot Israel.
"(Perjanjian) itu akan mengizinkan masuknya, menukar, atau membawa barang dan produk Israel dari semua jenis di UEA dan memperdagangkannya," bunyi dekrit federal yang dikeluarkan Presiden UEA Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan.Palestina tersakiti Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pekan lalu melakukan tur regional ke Sudan, Bahrain, dan Oman, dengan harapan meyakinkan negara lain di kawasan itu untuk mengikuti langkah UEA.
Sementara itu Presiden Israel Reuven Rivlin juga meminta "negara-negara Arab dan Muslim lainnya mengikuti jalan persahabatan ini, dan untuk membangun hubungan yang penuh dan hangat dengan Negara Israel - perdamaian antara bangsa dan rakyat, perdamaian untuk perdamaian."
Sebagai bagian dari perjanjian normalisasi yang diumumkan Presiden AS Donald Trump, Israel setuju menangguhkan rencana aneksasi Tepi Barat, meski Netanyahu bersikeras rencana itu tetap ada dalam jangka panjang.
Palestina menyebut perjanjian UEA-Israel sebagai "tikaman dari belakang", karena membuka dunia Arab ke Israel sedangkan konfliknya belum terselesaikan.
Kemudian Arab Saudi sesuai kebijakan puluhan tahun oleh sebagian besar negara Arab, mengatakan tidak akan mengikuti jejak UEA sampai Israel menandatangani kesepakatan damai dengan Palestina.Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Usai Damai dengan UEA, Israel Jalin Diskusi Rahasia dengan Negara Arab Lain"