Rekaman CCTV menunjukkan pria 38 itu melakukan aksi pembunuhan sebelum akhirnya melarikan diri menggunakan sepeda motor.
Kepala sekolah di sebuah sekolah dasar itu akhirnya berhasil ditangkap polisi dua minggu kemudian, tepatnya pada 22 Januari.
Pengadilan Kriminal di Bangkok menjatuhkan denda 1.000 baht (Rp 470.129) kepada Prasittichai.
Ia juga mendapatkan pidana maksimum hukuman mati dengan eksekusi karena melakukan pembunuhan selama perampokan.
Jaksa penuntut mengatakan bahwa penggunaan peredam pada pistol yang dibawa Prasittichai mengindikasikan bahwa ia telah merencanakan pembunuah itu.
Selain itu, Prasittichai juga bersembunyi dan tak mau menyerahkan diri selama dua minggu setelah pembunuhan.
Jaksa memerintahkan Prasittichai untuk membayar kompensasi kepada keluarga korban penembakan.
Para korban tewas adalah Thidarat Thongthip (30), putranya Panuwich Wongyu (2) dan seorang petugas keamanan Teerachat Nimma (33).
Dalam mitigasinya, Prasittichai mengaku melakukan aksi pembunuhan massal karena dia "bosan dengan kehidupan".
Prasittichai mengaku bahwa ia tak bermaksud menembak anak itu.