Area pendaratan rudal berada dalam zona yang dinyatakan otoritas keamanan maritim Hainan akan ditutup pada hari Jumat karena latihan militer digelar dari hari Senin hingga Sabtu.
Ini mengikuti latihan yang belum pernah terjadi sebelumnya di dekat Taiwan yang diklaim Beijing sebagai negara pemberontak di tengah kekhawatiran mereka bersiap untuk menyerang negara kepulauan yang didukung AS tersebut.
Song Zhongping, seorang komentator militer yang berbasis di Hong Kong, mengatakan kepada South China Morning Post bahwa peluncuran rudal jelas dimaksudkan untuk mengirim sinyal ke Amerika Serikat tentang kekuatan militernya.
"AS terus menguji garis bawah China dalam masalah Taiwan dan Laut China Selatan," katanya.
"Ini mendorong China menunjukkan kekuatan militernya untuk memberi tahu Washington bahwa kapal induk AS tidak dapat melenturkan kekuatan penuh mereka di dekat pantai China."
Taiwan pertama kali memisahkan diri dari daratan Tiongkok pada tahun 1949, ketika mantan presiden Chiang Kai Shek dan para pendukungnya melarikan diri ke pulau itu setelah Partai Komunis Tiongkok menang dalam perang saudara di negara itu.
Pemerintah Chiang terus mengklaim sebagai perwakilan sah Tiongkok, tetapi sejak 1950 yurisdiksinya terbatas pada Taiwan dan sejumlah pulau kecil di wilayah tersebut.
Beijing memutuskan hubungan dengan pemerintah pulau itu setelah terpilihnya Presiden Tsai Ing Wen, seorang pendukung kemerdekaan Taiwan, pada tahun 2016.
Sejak saat itu Beijing terus berusaha mengisolasi negara itu secara diplomatis sambil meningkatkan ancaman militer.
(*)