Follow Us

Beijing Murka Usai Latihan Militernya Diusik, Tiongkok Beri Peringatan Keras ke AS dengan Luncurkan Rudal Balistik ke Laut China Selatan

Dwi Nur Mashitoh - Jumat, 28 Agustus 2020 | 16:00
China luncurkan rudal ke Laut China Selatan untuk beri peringatan kepada AS.
Defense News

China luncurkan rudal ke Laut China Selatan untuk beri peringatan kepada AS.

Area pendaratan rudal berada dalam zona yang dinyatakan otoritas keamanan maritim Hainan akan ditutup pada hari Jumat karena latihan militer digelar dari hari Senin hingga Sabtu.

Ini mengikuti latihan yang belum pernah terjadi sebelumnya di dekat Taiwan yang diklaim Beijing sebagai negara pemberontak di tengah kekhawatiran mereka bersiap untuk menyerang negara kepulauan yang didukung AS tersebut.

Baca Juga: Kekuatan Militernya Jelas-jelas Kalah Telak Dibandingkan dengan China, Tapi Taiwan Diprediksi Bisa Kalahkan Tiongkok Bila Perang Terjadi, Begini Caranya

Song Zhongping, seorang komentator militer yang berbasis di Hong Kong, mengatakan kepada South China Morning Post bahwa peluncuran rudal jelas dimaksudkan untuk mengirim sinyal ke Amerika Serikat tentang kekuatan militernya.

"AS terus menguji garis bawah China dalam masalah Taiwan dan Laut China Selatan," katanya.

"Ini mendorong China menunjukkan kekuatan militernya untuk memberi tahu Washington bahwa kapal induk AS tidak dapat melenturkan kekuatan penuh mereka di dekat pantai China."

Taiwan pertama kali memisahkan diri dari daratan Tiongkok pada tahun 1949, ketika mantan presiden Chiang Kai Shek dan para pendukungnya melarikan diri ke pulau itu setelah Partai Komunis Tiongkok menang dalam perang saudara di negara itu.

Baca Juga: Australia Memang Petantang-petenteng Tantang China, Tapi Indonesia Juga Harus Siap Siaga, Senjata Negeri Kanguru Disinyalir Dapat Ratakan Seluruh Wilayah NKRI

Pemerintah Chiang terus mengklaim sebagai perwakilan sah Tiongkok, tetapi sejak 1950 yurisdiksinya terbatas pada Taiwan dan sejumlah pulau kecil di wilayah tersebut.

Beijing memutuskan hubungan dengan pemerintah pulau itu setelah terpilihnya Presiden Tsai Ing Wen, seorang pendukung kemerdekaan Taiwan, pada tahun 2016.

Sejak saat itu Beijing terus berusaha mengisolasi negara itu secara diplomatis sambil meningkatkan ancaman militer.

(*)

Source : The Sun

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest