Sementara, kisah kejadian penemuan bocah itu telah viral di media sosial. Ternyata pelaku penganiayaan adalah ibunya sendiri, Hy dan kekasihnya, St.
Dipukuli karena muntah dan tak tidur
Setidaknya, Hy dan sang kekasih, St melakukan tiga kali penganiayaan terhadap L (5).
Pertama , pada Senin, 17 Agustus 2020 malam, penganiayaan dilakukan lantaran korban tak kunjung tidur. L dicubit dan dipukul di bagian paha hingga menangis.
Penganiayaan berulang pada 19 Agustus 2020. Lagi-lagi korban menolak disuruh tidur siang. Oleh St, wajah L dipukul sebanyak dua kali.
Bukannya menghalangi, sang ibu justru ikut mencubit dada L dan menendang perut anak kandungnya.
Kemudian pada 21 Agustus 2020, korban muntah ketika diberi makan.
Ketika itu, St memukul dengan HP hingga pelipis korban berdarah.
Kemudian sang ibu malah memelintir tangan kiri hingga tulang lengan korban patah.
"Melihat korban yang sudah lusuh dan sakit para tersangka mencoba menelantarkan korban di sekitar rumah warga di Kecamatan Baamang," kata Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Abdoel Haris Jakkin.