Diagnosis tersebut merupakan kesepakatan empat perawat yang dikonfirmasikan langsung kepada dokter Medrin Joni.
Pihak rumah sakit kemudian menyarankan agar bayi mereka dikeluarkan dengan proses kuret yang memakan waktu 2 sampai 3 hari.
Namun, dengan mempertimbangkan kesehatan istrinya, Untung memutuskan untuk melakukan tindakan operasi.
"Kata perawatnya, tidak ada efek samping bang, kalau anak yang sudah meninggal 3 hari masih dalam perut, saya bingung, demi keselamatan isteri saya, saya minta untuk segera dioperasi," terangnya.
"Saya bilang, masalah biaya tidak masalah, kepada perawatnya," imbuhnya.
Untung mengklaim, dokter Medrin yang menangani istrinya tidak melakukan pemeriksaan ulang sebelum operasi.
Ternyata, setelah menjalani operasi selama satu jam dari pukul 21.50 WIB, bayi mereka masih hidup.
"Jam 11 malam itu, bang, tiba-tiba dokternya bilang bahwa anak saya masih hidup. Saya kaget bang dan bersyukur juga," katanya.
Sayangnya, bayi perempuan berusia 24 minggu itu kembali dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (22/8/2020) pukul 11.00.
"Iya pak, jam 11 pagi ini meninggalnya," kata Untung.