"Realistisnya Ahok setinggi apa kira-kira jabatan posisi publik yang masih mungkin dipegang seorang Basuki?" tanya Najwa.
Namun Ahok merasa setelah tersandung kasus penistaan agama, sudah sulit baginya untuk kembali terjun jadi penguasa.
Baca Juga: Sopir Pribadi Bongkar Tabiat Asli Najwa Shihab : Tegurannya Beliau Jadi Motivasi Buat Saya
"Saya kira sudah susah ya, presiden mau naikin pun orang udah siap-siap demo dan ribut. Oknum profesor saja bisa nggak terima," jawab Ahok.
Lebih lanjut Najwa menanyakan, apakah jika dirinya menjadi presiden dapat diterima rakyat atau tidak.
"Koh terlepas dari stigma penista agama, terlepas dari itu menurut Koh Ahok keturunan Tionghoa atau keturunan Arab seperti saya bisa jadi presiden nggak?" tanya Najwa.
Mendengar pertanyaan Najwa, Ahok pun tersenyum.
"Arab bisa dong, kan kalo Arab dianggap khusus dari segi keyakinan. Dan secara undang-undang sudah oke," kata Ahok.
Pernyataan Ahok muncul karena menurutnya, berdasarkan kondisi di lapangan, saat ini banyak orang bermain dalam segi keyakinan dalam sebuah pencalonan.
"Bukan hanya undang-undang, karena aku inget nih nanya gini ke mas Erick (Menteri BUMN), 'Mas Erick ada yang bilang berambisi untuk 2024 ya, dijawab kan bukan orang Jawa, jadi kalau bukan orang Jawa nggak bisa'. Apalagi dengan keturunan China dan keturan Arab seperti saya?" lanjut Najwa.