Menurut mantan senator Antonio Trillanes yang seorang pensiunan perwira angkatan laut, arahan itu adalah manifestasi yang jelas dari dukungan Filipina terhadap kebijakan luar negeri China di Laut Filipina Barat.
Laut Filipina Barat adalah sebutan resmi pemerintah Filipina untuk bagian timur Laut China Selatan yang berada dalam zona ekonomi eksklusif Filipina.
"Arahan ini akan diperhitungkan oleh AS ketika mereka menganalisis keseimbangan kekuasaan di Asia Timur dan Pasifik," kata Trillanes.
Jose Antonio Custodio, seorang analis keamanan dan rekan non-residen dari lembaga think tank Stratbase ADR yang berbasis di Manila, mengatakan langkah itu sesuai dengan pola di mana Duterte telah mengurangi berbagai latihan bersama dengan AS sejak menjadi presiden pada 2016.
Duterte sebelumnya berbicara tentang memutar Filipina ke Beijing dan menjauh dari AS, tetapi kebijakan itu terbukti sangat kontroversial ketika menyangkut Laut China Selatan, di mana Manila dan Beijing memiliki klaim teritorial yang saling bertentangan.
Di bawah pemerintahan Benigno Aquino III sebelumnya, Filipina telah mengajukan kasus yang menentang klaim China di Pengadilan Arbitrase Permanen di Den Haag.
Ia memenangkan kasus ini, dengan putusan pengadilan pada tahun 2016, atau tidak lama sebelum Duterte berkuasa.(*)
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di Kontan dengan judul Duterte larang tentaranya ikut latihan perang dengan AS, makin mesra dengan China?