Mbah Fanani tetap khusyuk duduk di dalam tenda berukuran 1,5 x 2 meter.
Sesekali ia menggeser pinggul dan menata sarung yang menutupi badannya.
Udara dingin Dieng yang menyeruak tak membuatnya gigil.
Pria yang lebih dari 20 tahun bertapa di Gunung Dieng itu enggan berujar.
Kecuali terhadap orang tertentu yang dikehendakinya. (tribunjateng/khoirul muzakki)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul "Di Suhu Dieng yang Ekstrim dan Tertutup Embun Es, Keajaiban Pernah Dibuat Mbah Fanani, Ini Kisahnya"