Sosok.ID - Terhitung sudah lebih dari 7 bulan, dunia berjibaku dengan pandemi Covid-19.
Virus corona yang muncul di Wuhan, China pada Desember 2019 ini, telah memaksa orang-orang terkunci di rumah.
Segala aktivitas yang mulanya dilakukan dengan cara tatap muka, sekarang beralih menjadi virtual.
Indonesia juga menerapkan hal serupa. Dimana seluruh aktivitas pekerjaan dan pembelajaran diimbau untuk beralih secara online.
Namun sayangnya, kondisi perekonomian anak didik satu sama lain tidaklah sama.
Belajar di rumah berarti memerlukan kelengkapan alat yang menunjang kebutuhan, seperti ponsel pintar dan kuota internet yang memadai.
Bahkan jika tanpa kewajiban belajar dari rumah pun, ekonomi masyarakat di tengah gempuran pandemi kian terasa sulit.
Terdesak pengeluaran, seorang siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Batam nekat menjual dirinya.
Melansir Kompas.com, bocah sekolah yang masih berusia 15 tahun ini menjual dirinya melalui penyalur prostitusi online.
Siswi SMP tersebut mengenal pelaku penyalur prostitusi online dari jejaring sosial media Facebook, kata Kapolsek Batu Aji Kompol Jun Chaidir.
Korban kemudian diajari oleh pelaku untuk mempromosikan diri sendiri melalui akun MiChat.
"Awalnya korban mengetahuinya dari pelaku tersebut, tetapi belakangan korban sempat mempromosikan sendiri dan ada juga sesekali menggunakan pelaku," kata Kompol Jun Chaidir, dikutip dari Kompas.com.

Ilustrasi prostitusi online
Saat ditanya alasan jual diri, siswi SMP tersebut mengaku butuh uang untuk membeli kuota internet.
Ia juga akan menggunakan uang tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Mengetahui kondisi keluarga korban yang bermasalah, penyalur prostitusi online lantas memanfaatkan korban.
Korban dijajakan oleh penyalur dengan tarif Rp 500 ribu sekali kencan.
Kompol Jun Chaidir beserta tim berhasil menggagalkan aksi prostitusi online tersebut.
Setelah dilakukan penyelidikan, polisi menangkap dua orang pelaku.
Penyalur dan pemesan jasa prostitusi online tersebut diamankan saat sedang bertransaksi.
Selain itu, polisi juga berhasil mengamankan barang bukti berupa dua ponsel pintar dan uang tunai Rp 1 juta.
"Dua pelaku yang kami amankan yakni penyalur dan penikmat, keduanya kami amankan di Wisma Mitra Mall saat bertransaksi, Rabu (22/7/2020) malam," tutur Jun Chaidir.
Atas perbuatannya, dua pelaku tersebut dijerat Pasal 76 b jo 88 UU RI No 35 Tahun 2008 Perubahan tentang UU RI No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak di Bawah Umur dengan ancaman 10 tahun penjara. (*)