Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Lagi-lagi China Dituding Tutupi Virus Corona, Ahli dari Hong Kong Sebut Pemerintah Wuhan Sengaja Hancurkan Bukti Fisik dan Lelet dalam Menangani Covid-19 di Awal Kemunculan Wabah

Dwi Nur Mashitoh - Selasa, 28 Juli 2020 | 18:00
Profesor Yuen Kwok-yung , ahli dari Hong Kong yang tuding China sengaja tutupi skala awal wabah virus corona.
South China Morning Post/Felix Wang

Profesor Yuen Kwok-yung , ahli dari Hong Kong yang tuding China sengaja tutupi skala awal wabah virus corona.

Baca Juga: Bongkar Fakta Soal Kondisi Wuhan Saat Diserang Wabah Virus Corona, Mantan Pengacara Ini Langsung Diciduk Aparat, Diamankan dengan Tuduhan yang Biasa Digunakan untuk Menangkap Pembangkang di China

Ini berarti temuan Prof Yuen adalah 32 kali lebih tinggi dari jumlah yang dilaporkan pemerintah Hubei baik dari bulan Maret atau hari ini.

Upaya ilmiah para peneliti itu dikritik oleh koran pemerintah China The Global Times.

Surat kabar itu mengangkat pertanyaan apakah Prof Yuen adalah 'bantuan asing paling kuat' untuk Amerika Serikat, menyarankan agar ia melakukan penelitian untuk membantu Washington.

Pemerintahan Trump menuduh Beijing menutupi skala sebenarnya dari wabah virus corona dan asal-usul patogen itu.

Baca Juga: Gagal Jadi Pahlawan Bagi Warganya, Wali Kota Ini Malah Buat Ribuan Penduduknya Masuk Rumah Sakit, Setelah Sembarangan Beri Suntikan Vaksin Hewan yang Dipercaya dapat Cegah Virus Corona

Tetapi tuduhan tersebut ditolak Beijing dengan tegas.

Laporan Global Times menantang motif penelitian Prof Yuen, mengutip posting Facebook yang ditulis oleh Stanley Ng Chau-pei, seorang politisi pro-Beijing di Hong Kong.

Ng menuduh Prof Yuen memeras pihak berwenang dengan 'mempolitisasi ilmu pengetahuan dan opini publik'.

Dia mengecam sang ilmuwan karena menggunakan 400 sampel aneh untuk menyimpulkan jumlah kasus seluruh Hubei, alih-alih menggunakan angka resmi dari pemerintah.

Baca Juga: Ilmuwan Bongkar Kecerobohan China yang Diduga Jadi Penyebab Virus Corona Menyebar Luas hingga ke Seluruh Penjuru Dunia

(*)

Source :Daily Mail

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x