Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Lagi-lagi China Dituding Tutupi Virus Corona, Ahli dari Hong Kong Sebut Pemerintah Wuhan Sengaja Hancurkan Bukti Fisik dan Lelet dalam Menangani Covid-19 di Awal Kemunculan Wabah

Dwi Nur Mashitoh - Selasa, 28 Juli 2020 | 18:00
Profesor Yuen Kwok-yung , ahli dari Hong Kong yang tuding China sengaja tutupi skala awal wabah virus corona.
South China Morning Post/Felix Wang

Profesor Yuen Kwok-yung , ahli dari Hong Kong yang tuding China sengaja tutupi skala awal wabah virus corona.

Profesor Yuen sendiri terlibat dalam diagnosa awal dan investigasi penyakit mematikan tersebut di Wuhan.

Dia mengunjungi kota berpenduduk 11 juta jiwa itu dalam misi eksplorasi pada 17 Januari 2020 atas nama Komisi Kesehatan Nasional China.

Baca Juga: Virus Corona Diduga Sudah Ditemukan China Sejak 7 Tahun Lalu, Strain Mirip Covid-19 Pernah Renggut 2 Nyawa Pekerja di Tambang yang Dipenuhi Kelelawar

Dia menemani Dr Zhong Nanshan, pemimpin tim ahli virus corona Beijing serta George Gao, kepala CDC China, selama perjalanan, lapor outlet media China, Caixin.

Kelompok ahli inilah yang mengkonfirmasi penularan virus dari manusia ke manusia yang menyebabkan Wuhan melakukan lockdown.

Untuk penelitian mereka, Prof Yuen dan timnya mengumpulkan sampel dari dari 452 penduduk Hong Kong setelah mereka kembali dari berbagai kota di Hubei pada awal Maret 2020, menurut universitas mereka.

Penelitian mereka menemukan bahwa 17 dari mereka atau 3,8 persen membawa antibodi terhadap Covid-19.

Baca Juga: Tak Selevel dengan Negara Lain yang Berlomba-lomba Mencari Vaksin, Warga India Justru Ramai-ramai Sembah 'Dewi Corona' untuk Akhiri Pandemi Covid-19

Setelah menerapkan tingkat antibodi untuk seluruh populasi Hubei, yang mencapai 58,1 juta, tim menemukan ada sekitar 2,2 juta penduduk yang harusnya telah terinfeksi Covid-19 pada awal Maret 2020.

Prof Yuen dan timnya menerbitkan studi mereka awal bulan lalu di The Lancet Microbe, sebuah jurnal akses terbuka.

Angka infeksi resmi Hubei, bagaimanapun, secara signifikan lebih rendah.

Pemerintah provinsi mengatakan ada total 67.802 orang yang telah dites positif virus corona pada 31 Maret sementara angka infeksi terbaru adalah 68.135.

Source :Daily Mail

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x