Follow Us

Bisa-bisanya Masturbasi di Depan Ibu dan Anak Hingga Viral, Polisi Ini Kabur Usai Dipecat, Kepalanya Langsung Diburu Aparat dengan Harga Rp 4,8 Juta 

Tata Lugas Nastiti - Senin, 06 Juli 2020 | 12:13
Bisa-bisanya Mastubasi di Depan Ibu dan Anak Hingga Viral, Polisi Ini Kabur Usai Dipecat, Kepalanya Langsung Diburu Aparat dengan Harga Rp 4,8 Juta 
Tangkap layar Twitter via Daily Mirror/Kompas.com

Bisa-bisanya Mastubasi di Depan Ibu dan Anak Hingga Viral, Polisi Ini Kabur Usai Dipecat, Kepalanya Langsung Diburu Aparat dengan Harga Rp 4,8 Juta 

Dia ditahan dan dijerat dengan dakwaan melakukan perbuatan mesum, melecehkan perempuan, dan sebagai pejabat publik, melanggar hukum.

Dilansir Daily Mirror Sabtu (4/7/2020), Yadav disebut melakukan masturbasi ketika ibu dan anak itu datang ke kantor polisi pada 22 Juni.

Baca Juga: Ramalan Mbak You 2017 Soal Perceraian Laudya Cynthia Bella Terbukti Benar, Sekarang Tanpa Basa-basi Prediksi Bekas Engku Emran Bakal Ketemu Jodoh di Jakarta: 3 Tahunan Lagi

Saat itu, keduanya tengah membahas mengenai sengketa tanah.

Yadav menyentuh bagian bawah ketika mendiskusikan mengenai konflik tersebut.

Si anak mengungkapkan, sudah tiga kali Yadav melakukan perbuatan tidak senohoh itu setiap kali mereka datang dan melaporkan sengketa tanah di desa mereka.

"Saya mengabaikannya sebanyak dua kali sebelum kemudian memutuskan untuk merekamnya, dan kemudian membagikannya kepada publik," jelasnya.

Baca Juga: Terbaring Lemas Tinggal Pakai Celana Dalam, Pendaki Ini Akhirnya Ditemukan di Pinggir Sumber Air Usai Hilang Tiba-tiba Secara Misterius Saat Tidur di Tenda

Dikutip Indian Express, si anak menuturkan dia merekam diam-diam aksi Yadav itu, dan kemudian membagikannya ke keluarga maupun penegak hukum lain.

Begitu video itu viral, si inspektur kemudian dihukum pada 26 Juni, dengan laporan pidana dilayangkan empat hari kemudian setelah media mempublikasikan kasusnya.

Prashant Kumar, Direktur Jenderal Hukum dan Ketertiban Uttar Pradesh menyatakan, Yadav sudah berbuat mesum di depan perempuan.

"Kami tidak menoleransi adanya upaya untuk merendahkan martabat perempuan.

Source : Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest