Salah satu pengembang yang menemukan masalah ini, Tommy Mysk, mengatakan kepada Digital Trends, pada konferensi pengembang WWDC 2020, masalah tersebut telah diperbaiki berkat fitur di iOS 14 yang menampilkan peringatan spanduk kepada pengguna iPhone ketika aplikasi sedang membaca clipboard mereka.
Maret lalu peneliti keamanan siber membedahi masalah privasi terhadap sekitar 48 aplikasi iOS termasuk TikTok.
Kala itu TikTok mengak berjanji akan memperbaiki sistemnya.
Namun dari berbagai sumber, aplikasi asal China itu beserta 53 aplikasi lain ditemukan masih mengakses data sensitif para pengguna iPhone.
Mengutip Ars Technica pekan lalu, data yang dapat dibaca oleh TikTok dan 53 aplikasi lain tersebut meliputi password, alamat dompet mata uang kripto, tautan akun, hingga pesan pribadi yang berada dalam clipboard.
Lalu apa penjelasan TikTok?
Kepada Telegraph Maret lalu TikTok menyatakan, akan menghentikan praktik seperti itu, begitu juga aplikasi lain.
Namun Telegraph pekan lalu melaporkan, ketika versi beta iOS 14 dirilis awal bulan ini, sistem operasi Apple itu mendeteksi, TikTok masih melakukan pengintaian.
Begitu juga aplikasi seperti AccuWeather, AliExpress, Call of Duty Mobile, Google News, Overstock, Patreon dan TikTok.
Chief Emoji Officer Emojipedia, Jeremy Burge, melalui akun Twitter-nya mengunggah seberapa sering TikTok mengakses clipboard iPhone miliknya.