Denada tak kuat untuk menahan kesedihannya yang melihat sang anak harus jalani transfusi darah lagi.
Ia menangis didepan Aisha saat telepon Emilia Cortesa.
Bagi Denada, menangis didepan anak adalah untuk pertama kalinya kala itu. Sebab, selama ini, ia tidak pernah mau meneteskan air mata didepan anaknya sendiri.
"Tapi hari itu aku nangis dan bilang sama mamah, 'mah why? Aisyah harus transfusi lagi usai transfusi dan kondisi tidak baik-baik' gitu," ungkapnya.
Namun, Denada menegaskan kalau Emilia tidak ikut menangis. Justru mamahnya meminta kepada Denada untuk tak bersedih menghadapi pengobatan sang anak.
"Mama justru tegasin ke aku bilang, 'mba kamu tidak boleh kayak begitu, kayak tidak punya tuhan atau allah. Kamu tidak boleh komplain dan tanya sama allah kenapa kamu begini karena bukan tugas dan hak kamu tanya ke allah' gitu," katanya.
"Terus, 'kalau kamu berat kamu bilang ke allah ini berat buat kamu. Tapi ya allah bila memang kalau ini ketetapanmu untuk kehidupanku dan anakku, maka ya allah hamba ikhlas dan ridho. Kamu harus bilang itu dari hatimu sepenuh hati. Ini berat dan saya menderita, tapi kalau ini ketetapanmu untuk anakku hamba ikhlas' gitu," tambahnya.
Usai mendapatkan masukan dan langsung dijalaninya, Denada menegaskan bahwa semua pandangan, perasaan, dan menyikapi perjuangan untuk mendampingi sang anak berubah drastis.
"Saat itu omongan mamahku tidak pernah aku lepas dalam hidupku. Setiap aku merasa tidak kuat dalam hidupku, aku balik lagi kesitu," ujar Denada.
Tawarkan rumah mewah