“Selesai memakan berkat (bingkisan makanan) yang diperoleh dari hajatan kami, Hikmah merasa kesakitan sehingga mengadu ke orang tuanya dan langsung dilarikan ke dukun,” kata Juhari (40) selaku anak dari Suranten.
Dari dukun itulah keluarga Hikmah menuduh Ibu Juhari, Si dukun menyebut Hikmah dikirimi ilmu santet oleh seseorang.
“Bahkan tuduhan ini tidak hanya satu kali melainkan, sejak puluhan tahun yang lalu orang tua saya dituduh memiliki ilmu santet,” tutur Juhari.
Alih-alih datang ke dokter untuk menemukan kepastian, keluarga Hikmah malah percaya pada si dukun.
Abdus Sarip selaku orang tua Hikmah mengatakan berdasarkan penuturan mbah dukun, sakit tenggorokan anaknya adalah sebab terkena santet.
“Jadi saya bawa ke dukun di Desa Bringkoning Kecamatan Banyuates, katanya dukun hikmah terkena santet,” tuturnya.
Pria berusia 56 tahun itu menyebut, anaknya hingga kini masih kesakitan usai memakan bingkisan hajatan dari Suranten.
“Sudah dua bulan lamanya dan katanya dukun ilmu itu (santet) masih tetap ada,” terangnya.
Keduanya lantas menyepakati untuk melakukan sumpah pocong guna membuktikan siapa yang salah dan benar.
Ketua Takmir Masjid Madegan Hasyid Abdul Hamid mengatakan, diduga kedua belah pihak terobsesi dengan adanya sumpah pocong.