Follow Us

KTT ASEAN, Negara-negara Asia Tenggara Tuding China Terang-terangan Tantang Hukum Internasional, Filipina Pilih Minta Bantuan Militer AS, Pecah Perang?

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Sabtu, 27 Juni 2020 | 14:35
KTT ASEAN, Negara-negara Asia Tenggara Tuding China Terang-terangan Tantang Hukum Internasional, Filipina Pilih Minta Bantuan Militer AS, Pecah Perang?
nicexams.com

KTT ASEAN, Negara-negara Asia Tenggara Tuding China Terang-terangan Tantang Hukum Internasional, Filipina Pilih Minta Bantuan Militer AS, Pecah Perang?

Dalam pidatonya, Presiden Filipina, Rodrigo Duterte mengungkap bahwa negaranya kini sedang bersiaga namun tak bisa siaga penuh.

Sebab saat perhatian negaranya dipusatkan pada penanganan virus corona, China memanfaatkan itu untuk menggrogoti batas wilayah Filipina.

"Bahkan ketika wilayah kami berjuang untuk menahan wabah corona (Covid-19), insiden-insiden yang mengkhawatirkan di Laut Cina Selatan terjadi," kata Presiden Filipina Rodrigo Duterte dalam pertemuan secara virtual para pemimpin Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) pada Jumat (16/6) yang dikutip Reuters.

Baca Juga: Setelah Negara ASEAN, India dan Taiwan, Kini China Berulah Lagi Untuk Duduki Kepulauan Senkaku yang Bikin Jepang Marah Besar: Kami Akan Merespons dengan Tegas!

Ia pun mendorong negara-negara tetangga di Asia Tenggara untuk tetap waspada dengan manuver yang dilakukan oleh China.

"Kami meminta para pihak untuk menahan diri dari meningkatkan ketegangan dan mematuhi tanggung jawab di bawah hukum internasional," katanya.

China telah mendorong kehadirannya di Zona Ekonomi Eksklusif dari negara-negara lain, sementara negara lain sibuk menangani pandemi corona.

Ini yang mendorong Amerika Serikat (AS) meminta China agar menghentikan perilaku intimidasi di Laut China Selatan.

Baca Juga: Negara ASEAN Makin Kepepet, Tiongkok Makin Keranjingan Buru Kapal Negara Lain yang Coba-coba Keruk Sumber Daya di Laut China Selatan

Bahkan pada bulan April 2020 lalu, nelayan Vietnam merasakan imbasnya setelah kapal mereka di tenggelamkan oleh kapal penjaga perbatasan China di perairan yang disengketakan tersebut.

Oleh sebab itu, Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Xuan Phuc mengatakan bahwa lembaga hukum internasional telah diremehkan dan ditantang secara jelas oleh China.

"Pandemi corona ini mengipasi api tantangan yang tidak aktif dalam lingkungan politik, ekonomi dan sosial dunia dan di setiap wilayah," kata Phuc.

Source : Reuters, nhk.or.jp, South China Morning Post

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest