Biasanya, para petinggi militer dari masing-masing pihak bertemu secara tidak resmi di berbagai acara.
Dalam pertemuan itu, biasanya mereka akan membahas kebijakan untuk kedua pasukan.
Baca Juga: Amerika Memang Berniat Gempur China, 60 Persen Kekuatan US Navy Sudah Bercokol di Asia-Pasifik
Tetapi tahun ini pertemuan tahun ini tak dapat dilakukan karena pandemi virus corona masih berlangsung.
Ketegangan antara AS dan China semakin meningkat selama pandemi.
Kedua belah pihak saling menyalahkan atas penanganan mereka terhadap krisis yang sedang terjadi.
Sekarang, untuk pertama kalinya sejak berakhirnya Perang Dingin (Cold War), tiga kapal induk Angkatan Laut AS yang berbobot 100.000 ton kembali berpatroli di Samudra Pasifik.
Baca Juga: Tensi Tinggi! Tiga Kapal Induk Amerika Sudah Bersiaga di Mulut Perairan China
Zhou Feng, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Nanjing, mengatakan kebuntuan yang terjadi di antara kedua negara saat ini dapat menyebabkan konflik.
Dia menekankan bahwa kedua belah pihak harus mencoba mencari cara untuk menghindari kemungkinan krisis.
Feng menambahkan: “Saya cukup prihatin karena pertemuan kedua pasukan di Laut China Selatan dan Selat Taiwan tampaknya tidak bersifat insidental tetapi disengaja, baik di laut maupun di udara.
"Berurusan dengan pertemuan yang disengaja seperti itu tidak hanya membutuhkan manuver tetapi juga kepercayaan politik dan strategi.