Tsai mengatakan, pesawat baru itu membantah para penentang yang berpikir Taiwan kekurangan teknologi dan harus fokus pada pemenuhan kebutuhan pertahanannya dari luar negeri.
"Pesawat baru tidak hanya telah menciptakan lebih dari 2.000 peluang kerja, tetapi juga akan meneruskan pengalaman dan menumbuhkan generasi baru bakat teknis industri kedirgantaraan," katanya.
AT-5 diapit oleh Ching-kuo, melakukan penerbangan 12 menit di depan Tsai.
Penerbangan uji resmi pertamanya adalah awal bulan ini, kurang dari setahun setelah prototipe diluncurkan.
Pesawat ini dapat dilengkapi dengan senjata. Angkatan udara Taiwan berencana untuk mengambil 66 unit pesawat ini pada tahun 2026 untuk menggantikan pesawat pelatihan AT-3 dan F-5 yang sudah tua.
Penerbangan uji coba dilakukan di tengah kehadiran militer China yang ditingkatkan di dekat pulau demokrasi.
Taiwan mengatakan angkatan udara China telah terbang di dekat itu setidaknya tujuh kali dalam dua minggu terakhir, dengan yang terakhir adalah pada hari Minggu.
Taiwan meluncurkan peningkatan belanja pertahanan terbesar dalam lebih dari satu dekade pada tahun lalu, dan pemerintah juga mengembangkan kapal selam baru buatan dalam negeri. (*)
Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Ancaman dari China kian besar, Taiwan produksi pesawat tempur sendiri"