Sosok.ID - Bunuh diri kerap kali menjadi pilihan bagi mereka yang sudah tak sanggup menyelesaikan masalah hidupnya.
Bukan sesuatu yang mudah tentunya bagi seseorang untuk mengakhiri hidupnya dengan tangan sendiri.
Bahkan, pria yang satu ini sampai harus menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawanya.
Lantaran ia tak sanggup melakukannya sendiri.
Melansir dari Oddity Central, ialah pria 40 tahun bernama Gaurav Bansal.
Pengusaha asal Delhi, India yang tengah mengalami kesulitan finansial akibat pandemi Covid-19.
Ia memiliki sebuah toko ransum yang tak bisa dibuka selama masa lockdown yang diterapkan di India.
Padahal toko itu adalah satu-satunya sumber pendapatan bagi keluarga Gaurav.
Karena tak lagi memiliki penghasilan, kondisi mental Gaurav pun menurun.
Bahkan ia sampai dalam tahap mengalami depresi.
Merasa tak punya harapan lagi, Gaurav pun berinisiatif untuk mengambil pinjaman sebesar RS 6 lakh (sekitar Rp 112 juta).
Uang itu ia gunakan untuk menyewa pembunuh bayaran yang akan menghabisi nyawanya.
Awalnya ia memang berinisiatif untuk bunuh diri.
Tetapi ia tak sanggup menghabisi nyawanya sendiri.
Karena itu lah, ia menyewa empat pembunuh bayaran untuk membunuhnya dengan imbalan sejumlah uang.
Pada 10 Juni 2020 lalu, polisi menemukan mayat Gaurav sudah tergantung di pohon dekat Najafgarh di Delhi.
Baca Juga: Mati dengan Bergaya, Foto Bunuh Diri Terlarang Ini Malah Buat Pemirsanya Kagum
Namun karena mayat Gaurav ditemukan dalam keadaan terikat, polisi langsung menduga bahwa ia merupakan korban pembunuhan alih-alih melakukan aksi bunuh diri.
Penyelidikan terhadap kasus kematian Gaurav pun dilakukan.
Menurut wakil komisaris A Koan, satu di antara empat pembunuh bayaran yang disewa Gaurav merupakan seorang remaja.
Ia berhasil diamankan setelah petugas melacak catatan panggilan Gaurav dan aktivitas di media sosialnya.
Ia mengaku melakukan aksi pembunuhan itu bersama tiga kaki tangannya.
Mereka adalah seorang siswa bernama Suraj (18), seorang pedagang sayur bernama Manoj (21), dan seorang penjahit bernama Sumit (26).
Selama diinterogasi, terdakwa mengakui pembunuhan terhadap Gaurav.
Dia mengklaim bahwa Gaurav meyakinkan dengan melakukan pembunuhan itu maka mereka telah berbuat baik kepada sang pengusaha.
Karena Gaurav lah yang ingin mati agar keluarganya dapat menerima sejumlah uang asuransi yang sangat dibutuhkan.
Semula, Gaurav hendak dibunuh dengan ditembak mati.
Tapi sayangnya penjual senjata tak mau menjual pistol pada remaja itu.
Kemudian, Gaurav diduga berinisiatif membawa tali dan menyuruh mereka untuk menggantungnya.
Gaurav memberikan RS 90.000 (sekitar Rp 17 juta) yang dibagi untuk empat orang.
"Gaurav telah mempekerjakan bocah itu untuk membunuhnya. Bocah itu menghubungi temannya, Manoj Kumar Yadav, yang kemudian menghubungi Suraj dan Sumit Kumar untuk melakukan pekerjaan itu.
"Gaurav memberikan uang kepada orang-orang yang ditangkap karena membantunya bunuh diri.
"Mereka telah diberi tahu Gaurav bahwa keluarganya akan menerima uang asuransi bila mereka membunuhnya," ujar A Koan kepada kantor berita ANI.
Pada hari-H eksekusi, Gaurav pergi ke Mohan Garden untuk bertemu dengan pembunuhnya dan memilih tempat di mana ia akan diantung.
Setibanya di lokasi, Gaurav meminta keempat pembunuh bayaran itu untuk mengikat tangannya dan menyimpan KTP di sakunya agar jasadnya mudah dikenali.
Hingga kini, pihak keluarga masih belum bisa menerima fakta bahwa pembunuhan Gauvar merupakan rencananya sendiri.
(*)