Follow Us

Digadang-gadang Jadi Kiblat Standar Kecantikan Kaum Hawa pada Masanya, Begini Fakta Sesungguhnya di Balik Potret Wanita Berkumis yang Disebut Sanggup Membuat 13 Pria Bunuh Diri Setelah Ditolak Cintanya

Dwi Nur Mashitoh - Minggu, 24 Mei 2020 | 07:00
Unggahan simpang siur mengenai Fatemeh Khanum atau Esmat al-Dowleh
@historyphotographed

Unggahan simpang siur mengenai Fatemeh Khanum atau Esmat al-Dowleh

Sosok.ID - Beberapa waktu lalu,viral sebuah meme yang menunjukkan foto seorang wanita dari zaman dahulu.

Sosok putri dari Iran itu digadang-gadang sebagai panutan dari standar kecantikan kaum hawa pada masanya.

Meme tersebut berupa foto wanita berkumis mengenakan tutu, dan foto tersebut tidak berwarna.

Diketahui selanjutnya wanita tersebut adalah Putri Iran Fatemeh Khanum atau nama lainnya "Esmat al Dowleh".

Baca Juga: Bikin Kaum Adam Iri, Pria Ini Bisa Hasilkan Uang dengan 'Merampas' Keperawanan Ratusan Gadis di Desanya, Kok Enak?

Meme ini viral pada tahun 2017-2018 lalu, kemudian saat ini viral lagi.

Seperti yang diunggah oleh akun instagram @historyphotographed yang menuliskan seperti ini:

"The real story behind the viral photo of Iranian Princess Fatemeh Khanum " 'Esmat al Dowleh- recently a photo of Princess Esmat circulated by claming that "she was considered the ultimate symbol of beauty in Persia during the early 1900s. So much in fact, a total of 13 young men killed themselves because she rejected their love" -

Kurang lebih pernyataan itu berarti tentang Putri Fatemeh Khanum atau Esmat al Dowleh yang dianggap menjadi standar kecantikan Persia di awal tahun 1905. Ia sangat cantik sampai-sampai menolak cinta banyak pria dan 13 orang yang ia tolak sampai bunuh diri.

Baca Juga: Dikabarkan Meninggal Dunia, Seorang Wanita Tiba-tiba Terbangun Dengan Kondisi Telanjang di Dalam Kantong Jenazah, Keluarganya Sampai Marah Besar!

Demikian adalah meme yang viral dan beredar dengan hebat di media massa, menimbulkan berbagai jenis pertanyaan 'mengapa' standar kecantikan pada saat itu seperti itu?

Source : intisari online

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Baca Lainnya

Latest