Follow Us

China dan India Kini Saling Tuding Soal Penyebab Bentrokan Berdarah di Perbatasan Himalaya, Masing-masing Ngotot Tuduh Lawannya Telah Kobarkan Api Perang

Dwi Nur Mashitoh - Kamis, 18 Juni 2020 | 13:35
China dan India Kini Saling Tuding Soal Penyebab Bentrokan Berdarah di Perbatasan Himalaya, Masing-masing Ngotot Tuduh Lawannya Telah Kobarkan Api Perang
SCMP

China dan India Kini Saling Tuding Soal Penyebab Bentrokan Berdarah di Perbatasan Himalaya, Masing-masing Ngotot Tuduh Lawannya Telah Kobarkan Api Perang

Baca Juga: Xi Jinping Patut Ketar-ketir, Rudal Balistik hingga 520 Kg Plutonium India Siap Gebuk Militer China, Kekuatannya Bahkan Digadang Setara dengan AS dan Rusia

Kedua belah pihak telah membahas cara-cara untuk mengurangi kegiatan yang menimbulkan ketegangan.

Tetapi, sebuah sumber pemerintah India mengklaim Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) telah memprovokasi sekelompok tentara India, termasuk seorang perwira.

"Mereka menyerang menggunakan tongkat besi, komandan itu terluka parah dan jatuh.

"Saat itu terjadi, banyak tentara yang berkerumun di daerah itu dan menyerang menggunakan batu," kata sumber itu.

Baca Juga: Nyala Api Kian Tinggi! Ekspansi China Terendus 'Masuk' ke Geopolitik Samudra Hindia, Negeri Bollywood Jiper Dibayangi Konflik LAC

Pihak China kemudian membawa bala bantuan dan bentrokan pun berlangsung selama beberapa jam, kata sumber itu.

"Korban jatuh dari kedua belah pihak bisa dihindari seandainya perjanjian di tingkat yang lebih tinggi diikuti dengan baik oleh pihak China," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri India Anurag Srivastava dalam sebuah pernyataan.

Sebaliknya, seorang juru bicara kementerian luar negeri China menuduh India telah melakukan "pelanggaran berat" terhadap perjanjian.

Zhao Lijian mengatakan kepada wartawan Beijing :

Baca Juga: Rongrongan Militer Tiongkok Kian Menguat, India Ketar-ketir Beijing Caplok Wilayah Teritorial Ladakh, Indonesia Dijadikan Permisalan

"Yang mengejutkan dalam insiden 15 Juni itu adalah, pihak India melakukan pelanggaran berat terhadap konsensus kami.

Source : Mirror

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest