Follow Us

Diplomasi Prajurit Serigala China, Taktik Militer Negeri Panda untuk Menggulung Kekuatan Amerika

Seto Ajinugroho - Jumat, 12 Juni 2020 | 16:13
Diplomasi Prajurit Serigala China, Taktik Militer Negeri Panda untuk Menggulung Kekuatan Amerika
Xinhua/Lan Hongguang

Diplomasi Prajurit Serigala China, Taktik Militer Negeri Panda untuk Menggulung Kekuatan Amerika

Dia juga menambahkan, Beijing juga bisa memulai menargetkan sekutu Amerika, karena memulai apa yang oleh para analis disebut "diplomasi prajurit serigala." Namanya diambil dari serangkaian film yang sangat populer di mana pejuang China mengalahkan musuh secara global.

Baru-baru ini, situasi meningkat setelah China mengusulkan undang-undang keamanan baru untuk Hong Kong, wilayah China semi-otonom yang memiliki hubungan perdagangan khusus dengan AS.

Baca Juga: Selama Ini Ngantor Cuma Dibikin Gabut, Pria Ini Tuntut Balik Perusahaan, Giliran di-PHK Malah Dapat Ganti Rugi Rp 800 Juta

Presiden Amerika Donald Trump dengan cepat mengumumkan bahwa AS akan mencabut status preferensi kota. "Hong Kong tidak lagi cukup otonom untuk menjamin perlakuan khusus yang telah kami berikan pada wilayah itu sejak negara kota bekas koloni Inggris itu dikembalikan ke China pada 1997," katanya seperti yang dikutip dari CNBC.

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Christopher Granville dari perusahaan riset TS Lombard. Dia menyebut kejadian yang muncul baru-baru ini sebagai ketegangan "Perang Dingin 2.0".

Menurutnya, ketegangan ini kemungkinan akan dihadapi dengan diplomasi ala prajurit serigala karena dianggap penghinaan terhadap legitimasi sistem China.

Granville mengatakan dalam sebuah catatan, beberapa dari taktik itu sudah berlangsung. Sebagai contoh, China menghentikan sementara impor daging sapi dari Australia setelah Negeri Kanguru itu menyerukan penyelidikan global tentang asal-usul virus corona.

Baca Juga: Ngalahin Raffi Ahmad! Pemilik Bengkel di Malang Tagihan Listriknya Tembus Rp 20 Juta, PLN Tetap Minta Pelanggan untuk Lunasi

"Diplomasi prajurit serigala adalah pendekatan baru Tiongkok yang dilarang berlaku di dunia luar," tambah Edward Lucas dari Pusat Analisis Kebijakan Eropa dalam sebuah catatan bulan lalu.

Dia menambahkan: “Serangan balik terhadap diplomasi Wolf Warrior sedang tumbuh. Tiongkok memicu kemarahan di Australia, Kanada, Jerman, Belanda, dan Swedia - jika mengambil beberapa contoh baru-baru ini.”

Semakin memburuk

Sejumlah analis menilai, hubungan China dan AS semakin memburuk. "Amerika Serikat dan China sebenarnya berada di era Perang Dingin yang baru," kata Shi Yinhong, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Renmin China dan penasihat Dewan Negara Tiongkok seperti yang dilansir dari South China Morning Post.

Source : kontan

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest