Follow Us

Diplomasi Prajurit Serigala China, Taktik Militer Negeri Panda untuk Menggulung Kekuatan Amerika

Seto Ajinugroho - Jumat, 12 Juni 2020 | 16:13
Diplomasi Prajurit Serigala China, Taktik Militer Negeri Panda untuk Menggulung Kekuatan Amerika
Xinhua/Lan Hongguang

Diplomasi Prajurit Serigala China, Taktik Militer Negeri Panda untuk Menggulung Kekuatan Amerika

Sosok.ID - China memerlukan strategi matang untuk melawan Amerika Serikat (AS).

Matang dan struktur jika mereka tak mau digebuk habis-habisan oleh militer Paman Sam.

Karena China sadar jika Head To Head melawan AS ialah tindakan bodoh yang akan berujung pada kekalahan.

Hubungan antara China dengan Amerika mengalami kemunduran yang sangat dramatis dalam beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Ketiban Durian Runtuh, Gegara Bosan Kerjanya Begitu-begitu Saja, Pria Ini Justru Dapat Uang Rp 803 Juta, Begini Kisahnya!

Sejumlah pakar menilai, hubungan bilateral kedua negara telah jatuh ke titik terendah dalam beberapa dekade terakhir.

Melansir South China Morning Post, beberapa waktu lalu, pemerintahan Trump telah mengancam untuk membatalkan kesepakatan perdagangan fase satu dan meningkatkan pemberlakuan tarif terhadap China.

Amerika juga terus mendorong teori-teori yang menyatakan bahwa virus corona adalah buatan manusia yang bocor dari laboratorium di kota Wuhan.

Sebagai balasan, media pemerintah China dan sejumlah diplomatnya di beberapa negara telah meningkatkan serangan melalui media sosial kepada tokoh-tokoh politik AS.

Baca Juga: Baru 8 Hari Lahir ke Dunia, Bayi Ini Jadi Sasaran Amuk sang Ibu yang Cintanya Digadai Pacar ke Orang Lain, Videonya Viral di WA Sampai Dicari Polisi

Analis memperingatkan, "perang dingin" baru sudah terjadi dan banyak hal bisa menjadi lebih buruk ketika negara-negara lain ikut terseret ke dalam konflik.

“Segala sesuatu akan menjadi lebih buruk, mungkin jauh lebih buruk, sebelum menjadi lebih baik. Fenomena ini sedang berlangsung,” jelas Dan Ikenson, direktur Herbert A. Stiefel Center untuk Studi Kebijakan Perdagangan di Cato Institute, merujuk pada perpecahan ekonomi antara dua ekonomi terbesar di dunia.

Source : kontan

Editor : Seto Ajinugroho

Baca Lainnya

Latest