Bahkan dirinya mengatakan salah satu hal yang membuatnya bosan adalah berangkat tepat waktu maupun terlambat tak ada yang peduli.
Setiap harinya, Frederic hanya bekerja membeli kebutuhan pekerjaan seperti setumpuk kertas.
Selanjutnya ia sudah tak memiliki tugas yang bisa ia kerjakan lagi sampai jam pulang kerja.
"Tak ada yang peduli jika saya datang pukul 09.00 atau 10.00. Saya akan membeli kebutuhan, seperti setumpuk kertas, kemudian pekerjaan saya selesai," ungkapnya.
Dilansir dari AFP, Frederic pun mengungkap bahwa dia diberi tugas yang tak ada hubungannya dengan pekerjaannya.
Ia pun merasa apa yang ia lakukan itu seperti menghilangkan tanggung jawabnya sebagai pekerja perusahaan parfum.
Apa yang ia lakukan di tempat kerjanya itu membuatnya merasa tak berarti dan menderita depresi akut.
"Saya begitu malu karena saya dibayar tanpa melakukan apa pun," jelasnya.
Bahkan lantaran mengkhianati hati nuraninya sebagai pekerja, Frederic disebut rekannya saat di pengadilan pernah akan mengakhiri hidupnya.
"Tuan Desnard nyaris tidak melakukan apa pun. Situasi ini membuatnya mengalami depresi hingga dia sempat membicarakan ingin bunuh diri," ungkap si kolega.