Melansir dari GridHot.ID, bahkan kelompok yang dipimpin Goliat Tabuni ini mengancam akan melukai warga sipil.
Hal itu mereka lakukan dengan alasan warga asli Papua tersebut pro dengan TNI-Polri.
Bahkan menurut mereka, warga sipil yang mereka habisi adalah mata-mata TNI-Polri.
Menurut mereka, bila ada orang asli Bumi Cendrawasih yang mereka bunuh artinya orang tersebut sebagai mata-mata TNI-Polri yang bisa membahayakan mereka.
Goliat Tabuni juga pernah mengatakan bahwa mata-mata TNI-Polri banyak yang menyamar menjadi warga sipil biasa.
Seperti halnya, Guru, Tenaga Medis, PNS, Pedagang, Tukang Ojek, Sopir Angkutan, Pendeta, Majelis Gereja, Tukang Bangunan, hingga Jurnalis.
Kejadian penembakan dan mutilasi pada seorang petani tersebut terjadi pada hari Jumat (29/5/2020) bulan kemarin.
Korban ditembak di jalan Trans Papua Magataga (perbatasan Kabupaten Intan Jaya dan Kabupaten Paniai).
Pria berusia 40 tahun itu dibunuh secara sadis dengan ditembak lalu jasadnya dimutilasi dan dibungkus dalam karung.
Kapendam XVII Cendrawasih, Kolonel Cpl Eko Daryanto menyebut tindakan KKB Papua itu sangat biadab.