Follow Us

Utang Negara Disasar, Luhut Tantang Pengkritik Tatap Muka: Jangan di Media Sosial, Ketemu Saya Sini

Rifka Amalia - Rabu, 03 Juni 2020 | 20:13
Luhut Binsar Pandjaitan
Dok IST via Sonora.ID

Luhut Binsar Pandjaitan

Sosok.ID - Pandemi Covid-19, telah menyebabkan seluruh negara di dunia kuwalahan.

Mulai dari penanganan, alat kesehatan, hingga dana.

Tak ayal beberapa negara memilih untuk mengambil utang, termasuk Indonesia.

Sri Mulyani sempat menjelaskan, bahwa keputusan itu tidak sekonyong-konyong diterapkan.

Baca Juga: Lengsernya Soeharto, Menandai Indonesia Meminjam Uang untuk Lunasi Utang ke Lintah Darat Dunia

Ada berbagai pertimbangan yang ditinjau sebelum utang resmi di taken.

Pengambilan utang ini lantas disoroti masyarakat dan berbagai pihak.

Banyak yang menyangkan pilihan-pilihan demikian, sebab kini utang Indonesia kian menumpuk.

Melihat hal ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, angkat suara.

Baca Juga: Jangan Kaget! Terbesar Sepanjang Sejarah Indonesia, Sri Mulyani Terbitkan Surat Utang Negara Bertenor Setengah Abad, Bakal Jatuh Tempo di Tahun 2070

Luhut menantang pengkritik utang negara untuk bertatap muka dengannya.

Luhut mengaku ingin berbincang terkait penambahan utang negara selama pandemi virus corona atau Covid-19.

"Jadi kalau ada yang mengkritik kami, sini saya juga pengin ketemu. Jadi jangan di media sosial saja. Nanti ketemu kami, ngomong," ujarnya melalui diskusi virtual, Jakarta, Selasa (2/6/2020).

"Enggak usah ngomong di TV-lah, ketemu saya sini," katanya.

Baca Juga: Babak Baru, 871 Purnawirawan TNI-Polri Disebut Dukung Said Didu Melawan Luhut Binsar Pandjaitan

Luhut pun menegaskan, meski bukan bidang yang diampunya, ia siap menjelaskan kritikan-kritikan terkait utang negara.

"Nanti dia kasih angkanya, saya tentara walaupun bukan lulusan ekonomi, saya bisalah jawab itu. Tapi, jangan rakyat dibohongin," sambungnya.

Mantan Komandan Khusus Satgas Tempur Kopassus itu menjelaskan, utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) masih rendah ketimbang negara-negara lainnya, seperti Singapura, Amerika Serikat, dan Jepang.

Baca Juga: Dapat Meme dari Luhut, Mahfud MD Ibaratkan Virus Corona Layaknya Pasangan Pengantin Baru: Seperti Istri, Kalau Tak Bisa Ditaklukkan, Maka...

"Singapura itu lebih dari 100 persen dari debt to GDP-nya. Begitu juga dengan Amerika, malah kita enggak tahu lagi berapa besar," kata dia.

Luhut mengatakan, utang pemerintah Indonesia terhadap PDB akan mencapai 32 persen hingga akhir 2020.

Luhut bilang, utang pemerintah merupakan utang produktif. Ia meminta kepada para ekonom yang mengkritik utang negara untuk memberikan informasi tepat kepada masyarakat.

Baca Juga: Kisah Luhut B Pandjaitan, Tak Pernah Jadi Danjen Kopassus Tapi Bisa Miliki Pengaruh Besar, Ternyata Sosok Ini yang Berpengaruh: Saya Menerima Konsekuensi...

"Saya ini tentara, jadi belajar juga dari anak-anak muda yang ngerti. Jadi kita jangan enggak ngerti juga, bodoh-bodohin rakyat kita ngutang enggak benar. Utang kita itu produktif," ucapnya.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat total utang pemerintah hingga April 2020 mencapai Rp 5.172,48 triliun.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, total utang tersebut meningkat Rp 644,03 triliun atau 14,22 persen.

Baca Juga: Menteri Luhut Buka Suara Alasan Utama Presiden Jokowi Enggan Perlakukan Lockdown Seperti Malaysia, Sebut Karena Latar Belakang RI 1

Total utang tersebut setara dengan 31,78 persen terhadap PDB. Angka tersebut masih dalam batas aman dalam Undang-Undang (UU) Keuangan Negara Nomor 17 Tahun 2003 yang menetapkan batas maksimal rasio utang pemerintah sebesar 60 persen dari PDB.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Luhut Tantang Pengkritik Utang Negara Tatap Muka",

(Ade Miranti Karunia)

Source : Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest