Sosok.ID - Nasib nahas dialami seorang ibu rumah tangga di Palembang.
Tak sengaja nguping pembicaraan suaminya yang tengah video call dengan wanita lain, ibu rumah tangga di Palembang habis jadi korban aniaya.
Belum sempat menunding perselingkuhan suami, ibu rumah tangga ini malah habis dihajar hingga perutnya ditendang sang suami.
Mirisnya, kejadian ini terjadi di depan mata pengasuh anak pasangan suami istri ini.
S (33), seorang istri di Palembang, diduga menjadi korban penganiayaan setelah memergoki suaminya, MN (38), sedang melakukan video call dengan perempuan lain.
Menurut korban, dirinya mendengar suara perempuan memanggil suaminya dengan panggilan 'sayang'.
"Wanita itu memanggil suami saya 'sayang', sehingga saya dekati mau ambil ponselnya.
Tapi saya langsung dipukul di perut dan ditendang," kata GS, saat menceritakan kejadian tersebut, Senin (1/6/2020).
Sementara itu, Kapolsek Sukarami Kompol Irwanto mengatakan, pihaknya telah menerima laporan tersebut pada Minggu (24/5/2020).
Laporan tersebut tercatat dengan nomor TBL/835/V/2020/Sumsel/Resta Plg/Sek.Skrm.
"Kita masih selidiki untuk kasus ini," kata Kapolsek Sukarami Kompol Irwanto.
Mengaku sering dianiaya
GS menceritakan, kekerasan yang dialaminya terjadi bukanlah yang pertama kali.
Dia telah menikah selama tujuh tahun dengan MN dan dikarunia seorang anak.
Namun, dirinya justru sering mendapat perlakuan kasar tanpa sebab yang jelas.
"Suami saya berprofesi sebagai notaris, dulu saya juga bekerja di salah satu bank.
Tapi disuruh berhenti sama suami, setelah itu saya sering disiksa tanpa alasan jelas," jelas korban.
Kabur ke rumah orangtua
Setelah dirinya dipukuli gara-gara memergoki MN, GS memilih kabur ke rumah orangtuanya dan melapor ke polisi.
"Malam saya langsung visum ke rumah sakit dan melapor ke Polsek," ujar GS.
Baca Juga: 5 Kekuatan Alam Pembunuh Massal Manusia, Indonesia Juga Pernah Ditimpanya
Setelah itu, orangtua GS mendatangi rumah MN untuk mengambil sejumlah kebutuhan GS dan anaknya.
GS datang bersama perangkat RT dan sejumlah warga.
Namun, MN saat itu enggan untuk menemui orangtua GS dan warga.
Baca Juga: Bangkit dari Kubur, Kisah Petapa India Kembali Hidup Usai Mati Buat Tercengang Orang
"Saya minta tolong sama pegawai suami saya untuk minta bawakan barang-barang kebutuhan saya dan anak.
Selama itu dia (terlapor) tidak muncul saat kami di rumah,"ujar korban.
Sementara itu, dari hasil penyelidikan sementara, tindak dugaan penganiayaan sempat terlihat oleh pengasuh bayi yang ada di sana.
Namun, pengasuh bayinya tersebut tak dapat berbuat banyak lantaran takut dimarahi oleh terlapor. (Aji YK Putra)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Notaris Aniaya Istri gara-gara 'Video Call', Korban: Suami Saya Dipanggil Sayang
(*)