Follow Us

Ingin Merdeka, Warga Hong Kong Pilih Mengungsi Karena Masa Depan Suram Akibat Cengkeraman China

Seto Ajinugroho - Minggu, 31 Mei 2020 | 17:13
Ingin Merdeka, Warga Hong Kong Pilih Mengungsi Karena Masa Depan Suram Akibat Cengkeraman China
SCMP

Ingin Merdeka, Warga Hong Kong Pilih Mengungsi Karena Masa Depan Suram Akibat Cengkeraman China

Dia juga mengatakan tidak ingin putranya yang kini berusia dua tahun jadi sasaran kekerasan polisi di kemudian hari jika dia ikut dalam protes.

Baca Juga: Jengah Tiap Hari Selalu Disuruh Belajar, Gadis Jenius Ini Nekat Habisi Nyawa Orang Tuanya yang Selalu Menuntut Prestasi

Chou tidak dapat melupakan betapa represifnya pemerintah China terhadap gerakan mahasiswa dan pendukung demokrasi di Lapangan Tiananmen di Beijing tahun 1989.

“Beijing ingin memegang kendali sepenuhnya,” ujar Chou dan menyatakan keraguan bahwa di masa depan demonstrasi damai atau debat di parlemen Hong Kong akan ditoleransi. Dia juga pesimistis bahwa sanksi dari Barat akan dapat menolong.

Pemerintah China mengatakan undang-undang ini diperlukan untuk mengatasi terorisme.

Ingin bisa angkat kaki secepatnya

Woo Hong-pong bekerja untuk sebuah agen yang berspesialisasi dalam pengurusan emigrasi ke Kanada dan Australia.

Ia mengatakan kepada DW bahwa dalam empat hari terakhir ini ada lebih dari 20 klien dari kalangan berpunya telah menghubunginya.

“Banyak dari mereka ragu untuk pergi pada tahun 2019, tetapi sekarang mereka ingin solusi cepat. Mereka ingin keluar secepat mungkin.”

Selain Kanada dan Australia, Taiwan juga jadi pilihan lain bagi banyak orang yang ingin hengkang dari Hong Kong, meski Beijing juga berusaha membatasi otonomi dan kebebasan di sana.

Sementara Chang Heung-Lin yang bekerja untuk agen yang memfasilitasi emigrasi dari Hong Kong ke Taiwan mengatakan bahwa di Taiwan, orang yang mau berinvestasi dalam jumlah besar dapat relatif mudah mengajukan status kependudukan.

Chang Heung-Lin mengatakan agensinya telah menerima lebih dari 200 permintaan emigrasi akhir pekan lalu.

Source : kontan, DW

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest