Sosok.ID - Gara-gara dimabuk cinta, nyawa seorang gadis 14 tahun melayang di tangan ayah kandungnya.
Di usia yang begitu muda, gadis 14 tahun ini kadung cinta dengan seorang om-om berusia 35 tahun hingga lupa daratan.
Saking cintanya sampai ingin kawin lari dengan kekasih hati, gadis 14 tahun ini malah dibunuh ayahnya sendiri demi sebuah kehormatan.
Ya, seolah cinta bisa diatur jatuhnya di mana, dunia pasti terasa lebih indah.
Namun yang namanya cinta, memang tidak pernah ada aturannya.
Di hadapan cinta, segala permasalah seperti umur, status sosial, kepercayaan hingga ras bukanlah sebuah penghalang.
Terkadang, cinta bisa saja tumbuh di antara dua orang dengan selisih usia yang begitu jauh satu sama lain.
Dan untuk mewujudkan cinta semacam itu, memang banyak yang harus dihadapi.
Namun yang jelas, nyawa bukan taruhan untuk mempertaruhkan kisah cinta seperti ini.
Seorang remaja 14 tahun di Iran dibunuh secara brutal oleh ayahnya saat tidur, setelah dia jatuh cinta dengan pria 35 tahun.
Romina Ashrafi dipenggal menggunakan senjata tajam di rumah keluarganya di Hovigh, Talesh County, sebagai bentuk "hukuman", ulas media lokal.
Dalam laporan Iran International TV, Romina Ashrafi sudah merencanakan untuk melarikan diri bersama dengan pria 35 tahun itu.
Baca Juga: Api Pertikaian Sudah Disulut! Amerika Nyatakan Hong Kong Bukan Lagi Daerah Otonomi China
Si remaja awalnya sudah kabur bersama lelaki yang lebih tua 21 tahun darinya, setelah sang ayah marah mendengar rencana pernikahan mereka.
Dua keluarga mereka kemudian menghubungi pihak berwajib, membuat penegak hukum menggelar pencarian di mana mereka ditemukan, dan Romina dibawa pulang.
Media setempat memberitakan, Romina sebenarnya sempat mengungkapkan dia takut pulang ke rumah karena khawatir hidupnya dalam bahaya.
Namun, otoritas tetap menyerahkannya kepada keluarganya sesuai aturan yang berlaku.
Di saat tidur, dia dibunuh secara brutal oleh ayahnya.
Setelah melakukan perbuatannya, sang ayah dilaporkan menyerahkan dirinya dan ke polisi, sambil membawa senjata yang berlumuran darah.
Dilansir Daily Mail Rabu (27/5/2020), gubernur distrik, Kazem Razmi, menyatakan sang ayah ditahan dengan investigasi segera digelar.
Wakil Presiden Bidang Pemberdayaan Perempuan, Masoumeh Ebtekar, juga mengumumkan "perintah khusus" untuk menyelidiki pembunuhan itu.
Al Arabiya melaporkan, ayah Romina Ashrafi bisa lolos dari hukuman mati karena dia merupakan "penjaga" remaja 14 tahun itu.
Sesuai dengan hukum yang berlaku, ayah yang tak disebutkan identitasnya itu akan dibebaskan dari qisas, atau pembalasan dalam bentuk sesuatu.
Hukum syariah menyatakan hanya "pemilik darah", dalam hal ini adalah anggota keluarga, yang bisa menuntut eksekusi atas pembunuhan kerabat mereka.
Karena itu, pelaku " pembunuhan terhormat" dilaporkan tidak akan mendapat hukuman berat karena keluarga tidak akan menuntut kerabat mereka.
Baca Juga: Api Pertikaian Sudah Disulut! Amerika Nyatakan Hong Kong Bukan Lagi Daerah Otonomi China
Fariba Sahraei, editor senior di Iran International TV menyatakan, setiap tahun, perempuan di Iran dibunuh oleh kerabat pria dengan alasan mempertahankan kehormatan mereka.
"Namun motif pembunuhan Romina jelas sangat mengejutkan tidak hanya publik di negara ini, melainkan juga seluruh dunia," jelasnya.
Berapa banyak pembunuhan terhormat di negara rival Arab Saudi itu tak diketahui.
Namun, seorang polisi Teheran pernah menyebut angkanya 20 persen dari total kasus pembunuhan. (Ardi Priyatno Utomo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Jatuh Cinta dengan Pria 35 Tahun, Remaja Ini Dibunuh Ayahnya Secara Brutal
(*)