Menanggapi hal tersebut, pemerintah kota (pemkot) Surabaya angkat suara.
Melansir Kompas.com, Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser, membantah celotehan-celotehan dokter Aditya.
Fisker memastikan, Pemkot Surabaya telah membantu baju alat pelindung diri (APD) sebanyak 82.651 buah kepada 50 rumah sakit rujukan dan non-rujukan serta Labkesda.
"Total ada 82.651 baju APD yang diberikan kepada 63 puskesmas, 50 RS rujukan dan non-rujukan serta Labkesda," kata Fikser, di Dapur Umum Balai Kota Surabaya, Rabu (27/5/2020).
"Selain itu, kami juga bantu masker bedah, masker N95, face shield, sepatu booth, goggle, sarung tangan, ventilator, dan berbagai peralatan medis lainnya ke rumah sakit-rumah sakit itu," tambahnya.
Fisker mengatakan, bantuan itu ditujukan untuk tenaga medis yang bertugas.
Kendati hambatannya yakni, persoalan apakah APD tersebut sudah sampai ke tangan tenaga medis atau belum.
"Tapi yang pasti, kami memiliki data semua APD yang diterima oleh Pemkot, langsung hari itu juga didistribusikan ke rumah sakit-rumah sakit itu. Bahkan, Bu Wali Kota sendiri yang membaginya rata-rata sesuai kebutuhan dan kami ada bukti terimanya," ujarnya.
Terkait penanganan Covid-19 di Surabaya, Fisker menyebut pihaknya terbuka sejak awal.