Dalam bahasa Indonesia, meme tersebut berbunyi bahwa corona itu ibarat seorang istri yang ketika menikahinya, sang pria berpikir mampu menaklukkannya.
“Tapi sesudah menjadi istrimu, kamu ternyata tidak bisa menaklukannya. Lalu, kemudian kamu berdamai dan hidup bersamanya," ujarnya.
Sama dengan Covid-19, mau tidak mau, kata Mahfud, masyarakat harus hidup berdampingan dan berdamai dengan virus corona.
"Membuat kenormalan yang baru karena dia kebiasaan. Karena sesuatu yang tidak bisa dihindari. Kemudian apa kita mau mengurung diri ndak? Kita menyesuaikan dengan keadaan itu tapi tetap menjaga diri. Seperti corona ini," kata Mahfud.
Menurut Mahfud, new normal ini berkaitan dengan adanya pelonggaran di sejumlah pembatasan.
Ia menyampaikan, Kementrian Kesehatan telah mengatur bagaimana agar masyarakat dapat beraktivitas di tengah-tengah bahaya corona yang mengancam.
"Relaksasi itu bahaya, bahaya. Muncul istilah pengurangan pembatasan. Masa', pembatasan nggak boleh dikurangi. Muncul istilah new normal. Bikin kenormalan baru saja," kata Mahfud.
"Seperti tadi, kita tidak bisa menaklukan corona, corona sudah ada di depan kita. Lalu kita yang hidup, tapi tahu bahwa ada corona," tambahnya.
Tak lupa Mahfud menjelaskan, kenormalan baru ini memaksa kita untuk tetap patuh dengan imbauan-imbauan yang diserukan pemerintah.
"Apa kenormalan baru? Ya besok kalau kita bekerja misalnya. Ya pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, kemarin Menteri Kesehatan sudah mengeluarkan peraturan baru protokol kesehatan di berbagai sektor," ucapnya.