Sejak berkuasa pada 2011, penampilan publik paling sedikit yang pernah Kim buat selama bulan-bulan itu adalah 21 pada 2017, menurut penghitungan Chad O'Carroll, CEO Korea Risk Group, organisasi berbasis di Seoul yang melacak Korea Utara.
"Ini bukan bisnis seperti biasa," katanya dalam sebuah posting di Twitter minggu ini seperti Reuters lansir.
Sebagai pemimpin dengan kekuasaan hampir absolut atas 25,5 juta penduduk Korea Utara dan akses ke gudang senjata nuklir yang semakin meningkat, kesehatan dan keberadaan Kim sering kali diteliti dengan cermat oleh komunitas internasional untuk tanda-tanda ketidakstabilan.
Tapi, informasi di Korea Utara dalam kontrol ketat, dan perincian terkonfirmasi secara independen tentang Kim hampir tidak ada.
Para pejabat Korea Selatan mengatakan, mereka percaya penampilan publik Kim yang terbatas mungkin merupakan tindakan pencegahan dalam menghadapi masalah virus corona. Korea Utara telah membatalkan, menunda, atau mengurangi banyak pertemuan publik besar karena wabah.
Ketika ditanya tentang ketidakhadiran Kim, Kementerian Unifikasi Korea Selatan kepada Reuters mengatakan pada Jumat (22/5), pihaknya sedang memantau situasi, tetapi mencatat publik sering kali tidak memperhatikan Kim.
Mengutip seorang pejabat Pemerintah Korea Selatan yang tidak mau disebutkan namanya, surat kabar Joong-ang Ilbo melaporkan, Kim mungkin menjalankan tugasnya dari villa yang dia sukai di Wonsan.
Tetapi, Pemimpin Korea Utara itu mungkin juga hanya akan fokus pada beberapa tujuan ekonomi dan politik dalam negeri yang ia uraikan sebelum krisis coronavirus, kata Rachel Minyoung Lee, mantan analis intelijen sumber terbuka Korea Utara di Pemerintah AS.
Baca Juga: Dunia Kena Prank, Kim Jong Un Ternyata Nggak Jadi Mati