Sosok.ID - Di dalam tubuh kemiliteran, ada istilah tingkat Readiness.
Tingkat Readiness sendiri ialah suatu titik kematangan atau kesiapan untuk melakukan tindakan operasi baik militer maupun non-militer.
Semakin tinggi tingkat Readiness sebuah angkatan bersenjata maka dapat dipastikan operasionalnya selalu optimal.
Hal inilah yang sedang dan selalu ditunjukkan oleh militer Amerika Serikat (AS) diawal-awal peperangan jika mereka selalu siap siaga akan datangnya kondisi terburuk pertempuran.
Ketegangan antara China dan Amerika Serikat (AS) semakin meningkat dan dikhawatirkan bisa berujung pada konflik terbuka antara angkatan perang kedua negara.
Apalagi ketika pesawat pembom B-1B Lancer milik Angkatan Udara AS terbang di atas dekat perairan China di tengah memanasnya hubungan kedua negara.
Angkatan Udara dan Angkatan Laut AS belakangan ini meningkatkan operasi mereka di Laut China Selatan, Laut China Timur, Selat Taiwan dan Laut Kuning, saat Tiongkok tengah berupaya meningkatkan kehadiran militernya di perairan tersebut.
Pengamat militer China memperingatkan hal ini berisiko terjadinya konflik terbuka militer kedua negara.
Mengutip South China Morning Post, Kamis (21/5), Pasukan Udara Pasifik AS mengatakan di Twitter pada hari Selasa bahwa pesawat pembom B-1 melakukan misi di Laut China Selatan, hanya beberapa hari setelah latihan Angkatan Laut AS di dekat Hawaii.
Hal ini menunjukkan kredibilitas pasukan udara AS untuk mengatasi keamanan yang berbeda-beda dan tidak pasti.