Jabatannnya di PKC juga dilucuti dan Deng dicap sebagai antek kapitalis.
Selain itu Revolusi Kebudayaan juga menelan banyak sekali korban jiwa yang dianggap menentang PKC.
Usai tahun 1976, angin perubahan berhembus setelah Mao Zedong wafat.
Deng yang mendapat kepercayaan dari petinggi PKC Hua Guofeng untuk memulai kembali restrukturisasi China baru.
Baca Juga: Jokowi Dinilai Lelet Tangani Corona, Penanganan Covid-19 Indonesia Terburuk Se-Asia Tenggara
Usai itu Hua Guofeng menyerahkan segala tampuk kepeimpinan kepada Deng dan secara leluasa ia mengubah ekonomi China menjadi liberalis.
Deng mulai melucuti kebijakan-kebijakan Maois yang berkaitan erat dengan revolusi kebudayaan.
Program Deng yang paling mengangkat China sebagai kekuatan dunia ialah Special Economic Zones/SEZ dimana Deng membuka pintu seluas-luasnya kepada pemodal asing agar rakyatnya bisa mendapat lapangan pekerjaan.
Atau gampangnya ialah perdagangan bebas China dengan negara-negara lain.
Warga China kemudian bekerja sebagai buruh namun lambat laun mereka 'mencuri' ilmu dan menabung modal hingga mampu mendirikan usaha dan perusahaannya sendiri.
Hanya butuh waktu 5 tahun bagi Deng mengubah perekonomian negaranya 180 derajat.